Saturday 10 December 2011

Tidak Tahu Kalau Tidak Tahu

Seorang imam masjid berkata kepada makmumnya sebelum sholat dimulai "Shafnya jangan terlalu rapat. nanti klo rapat waktu duduk atahiyat tempatnya terlalu sempit". Imam itupun berbalik badan dan langsung takbiratul ikhram... (hah???)


Ini kejadiannya nyata, banyak orang yang punya keyakinan dan amalan yang berseberangan dengan syariat yang benar. sebagian orang ini menganggap amalan syar'i yang tidak ia kenal sebagai kesalahan. mereka menganggap diri mereka yang tidak mengamalkan amalan syar'i itu sebagai orang yang berada diatas kebenaran. mereka ini adalah orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu (naah lhooo). contoh kongkrit ada diatas tadi, rasulullah sudah memberitahukan kepada umatnya "lurus dan rapat adalah salah satu penyempurma sholat" ada lagi "tempelkan kaki dan pundak kalian, sesungguhnya celah renggang itu akan ditempati syetan". sempit bukan alasan untuk tidak merapatkan shaf kan.

Penyakit tidak tahu ini jadi masalah kalau tersebar di masyarakat. orang awam akan bertindak dengan amalan yang berkebalikan dengan tuntunan rasulullah.

Penyebabnya sebenarnya adalah kurangnya ilmu agama. ilmu agama dianggap sebagai ilmu sampingan yang bisa dicari sebagai hiburan, bukan sebagai kebutuhan. pentingnya ilmu agama memang kurang ditekankan dimasyarakat indonesia. salah satu efek kurangnya ilmu agama ini adalah salah paham, bisa jadi dan sudah terjadi diIndonesia ini adalah orang-orang yang mengamalkan agama islam secara syar'i malah di "Cap sebagai Aliran Sesat"

Menolak kebenaran
tipe penolak kebenaran adalah yang paling berbahaya. sebenarnya, seringkali penolakan kebenaran bukanlah orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu kebenaran tapi tidak mau tahu karena kebenaran itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya.

ada kejadian nyata. seorang da'i berkata bahwa memanjangkan jenggot tidak ada dasarnya dalam islam. ia berkata "tidak ada hadist untuk ini, ini hanya budaya arab". ketika seseorang membacakan hadis tentang perintah memanjangkan jenggot. da'i itu berkata "ya, itu memang hadist, tapi itu bukan perintah". kemudian pembaca hadist tadi menunjukan fi'il amr, tapi dai itu berkata "itu fi'il amer tapi tidak dimaknai perintah (semakin lucu saja)". dan pada akhirnya da'i itu berkata "hadist itu memang seperti itu. tapi saya tidak meyakini isinya seperti itu"...

ada lagi teman saya dijejaring sosial yang menyatakan dalam statusnya seperti ini "kebenaran itu menurutku sendiri atas ijin tuhan" (halooooo????) bukan kah allah menurunkan alquran dan menjadikan muhammad sebagai seorang rasul agar kita bisa menilai kebenaran dari alquran dan hadist??? sebenarnya penulis ini tahu, tapi enggan untuk menuruti perintahNya.

Ada lagi yang nulis seperti ini "Jika syurga dan neraka tidak pernah ada, akankah masih semua orang akan taat kepadaMu ya allah" kenapa berandai-andai kepada hal yang sudah jelas ada dan dijelaskan didalam alquran. jangan sampai kita berandai-andai "jika tuhan tidak ada" anda akan jadi kaum atheis. tujuannya saya kira karena mereka tidak bisa menjadi hamba-hamba taat dan berilmu, kemudian karena kekurangannya itu mereka berandai-andai syurga dan neraka tidak ada. karena mereka masi ingin bergelut kepada kemaksiatan dan kemadhorotan secara terus menerus.

Ini adalah sikap sombong. sombong bukanlah berpakaian bagus dimasjid. sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. ada kesombongan sedikit dihati, balasanya begitu menyayat hati. Rasulullah bersabda "tidak akan masuk syurga orang yang didalam hatinya ada rasa sombong walaupun seberat zarrah (biji atom) " (HR. Muslim)

penolakan kebenaran hendaknya didoakan agar matanya segera terbuka untuk kebenaran. adanya fenomena tidak tahu kalau dirinya tidak tahu menuntut penyebaran informasi agama yang gencar dan terarah dimasyarakat. pentingnya ilmu agama harus lebih ditekankan pada masyarakat. begitu pula tercelanya fanatik dan taklid buta terhadap manusia. manusia harus lebih belajar terhadap hadist dan tafsir-tafsir alquran, bukan taklid dan hanya mengikuti tanpa mengetahui dasar dalam agama islam.

semoga bermanfaat selamat mencicipi....
 
;