Monday 23 January 2012

Kenapa Mereka Dicela


Cerita ini saya dapatkan ketika sedang liburan kejogja beberapa waktu lalu, singkat cerita kejadian ini terjadi saat kita sedang berada dibenteng van den burg. kebetulan saat itu saya bersama dengan saudara wanita saya bertemu gerombolan ninja (orang-orang berjilbab besar dan memakai cadar). ada sekitar 6 orang wanita yang berpakaian ninja, nampaknya seumuran dengan saya. bukan apa-apa, tapi setiap melihat wanita berpakaian seperti itu saya merasa senang. mereka adalah contoh wanita yang benar-benar ingin menjaga aurat. jilbab besar, pake rok besar, mereka tidak mengunakan pakaian yang ketat sedikitpun, mereka juga menjaga lekuk tubuhnya yang memang tidak bisa terlihat(menghindari wanita berpakaian tapi telanjang). ya, mereka spesial.

Spesial karena mereka menghindari hadist ini :
“ada 2 golongan ahli neraka belum pernah dilihat , pertama kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia. Kedua, kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang yaitu yang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium bau Surga, padahal bau Surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh ” [Shahih Muslim]

Kembali ketopik, setelah jalan-jalan. akhirnya saya dipertemukan dengan wanita-wanita ninja tersebut ditoko kerajinan didalam benteng. ada dari mereka yang melepaskan cadar, wow, tidak sengaja ternyata salah satu dari mereka adalah teman saya dikampus, teman sebidang kajian tepatnya. fulanah ini keluar dari kampus disemester 3 karena masuk kepondok pesantren. sedikit ngobrol untuk bertegur sapa dan bertukar kabar. kemudian saya pergi dahulu untuk sholat asyar...

Selesai sholat, eeh, ketemu lagi dengan gerombolan ninja. fulanah dan teman-temannya itu ingin wudlu tapi karena tempat wudlunya terbuka. 2 orang wudlu 4 orang menjadi pagar agar tidak ada lelaki yang lewat dan melihat aurat mereka. ternyata ada seorang lelaki hendak berwudlu, dan bingung kenapa ada wanita berpakaian ninja ada ditempat wudlu. kemudia saya berkata "sabar mas, masih dipake. antri disini dulu, duduk disebelah saya". lelaki itu tidak mau dan menerobos ingin berwudlu, fulanah dan teman-temannya teriak histeris "stop mas, masih dipakai berwudlu. jangan diterabas mas". lelaki itu tidak menghiraukan dan tetap menerobos, akhirnya ada 2 diantara mereka yang tidak jadi berwudlu dan mengucapkan "astagfirullah untung jilbabnya udah tak pakai".

Beberapa menit kemudian munculah lelaki itu setelah selesai berwudlu dan mengajak ngobrol saya. dia berujar "pakaian orang islam macam apa itu??? ini indonesia BUKAN IRAK, IRAN, ATAU ARAB. ditimur tengah dipakai juga karena disana banyak debu dari padang pasir. itu pakaian budaya bukan pakaian agama. pantas gag mas di indonesia seperti itu???". memakai logat sunda, nampaknya bukan orang jawa asli. kemudian saya menjawab "kenapa tidak mas??? mereka hanya ingin taat kepada allah. dan tidak menganggu kehidupan mas kan???". kemudian diam dan pergi solat.

Sama halnya ketika saya mengikuti kajian beberapa hari bersama Jamaah tablig, hal yang biasa bila 30menit sebelum adzan berkumandang kita menyisir perkampungan dan mengajak penduduk yang menganggur untuk menghadiri sholat berjamaah dimasjid. tanpa memaksa mereka hanya dengan memberi nasehat "pak, kemasjid yaa. sholat jama'ah nanti abis magrib ada kajiannya juga" ada salah satu dari mereka yang berkata "Laa Ikrahafiddin, jangan pernah memaksa untuk beragama. kita punya cara beribadah masing-masing". kita hanya menasehati pada kebaikan pak. tanpa panjang lebar kita tinggalkan orang tua ini...

Aneh ya ketika seseorang memandang kebaikan itu dengan sebelah mata. mengatakan SALAH atau SOK keteka ada orang lain lebih taat dalam beragama. mengatakan tidak setuju ketika yang diterima (ajaran agama) bukan dari orang yang disukai dan selalu tersingung ketika dinasehati, parahnya malah si penasehat ini dicaci maki dan dicari-cari kekurangannya. padahal orang yang taat itu orang yang dicintai allah lho, kenapa harus kita cela??? padahal orang yang menasehati kita itu orang yang sayang sama kita lhoo, kenapa harus kita caci??? bayangkan bila didunia ini tidak ada orang taat atau berusaha taat. mungkin akan terjadi kiamat. bayangkan juga bila didunia ini tidak ada orang yang menasehati, mengajarkan agama kepada kita??? dunia ini akan kekurangan orang baik dan orang baik akan menjadi langka. Rasulullah bersabda "Orang yg memberi petunjuk kpda kebaikan sama pahalanya seperti orang yg melakukannya" (HR. Bukhari)

Syahadat kita sama
Wudhu kita sama
Shalat kita sama
Sama-sama lepas sandal sepatu ketika masuk masjid
Sama-sama makmum kepada imam ketika kita shalat

Tapi kenapa keindahan itu hanya ada didalam masjid saja..... ??
Diluar kita enggan merendahkan hati
Diluar kita memilah milih dan tebang pilih dalam menerima nasehat
Apa keuntungannya jika dalam masjid kita makmum kepada imam..
Dan dikehidupan ini kita makmum dan menghambakan diri kepada Allah Azza Wajalla maka perlakukanlah dengan sebaik- baik perlakuan karena mereka juga saudara kita
jaga akhlak dalam masjid penting
tapi jaga akhlak diluar pun juga sama pentingnya.

jagalah akhlak sebagaimana yang diwasiatkan Rasulullah SAW untuk kita : Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman bin Shakhr r.a.Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian''.
(Riwayat Muslim)

Jagalah akhlak karena akhlakmu kelak akan menjagamu menjadi penyelamatmu dikehidupan akhirat yang kekal kelak.
 
;