Sunday 17 July 2011

Untuk Sebuah Hati

kecewa, mengecewakan dan dikecawakan sebenarnya adalah hal yang wajar, wajar apabila manusia itu mau menyadari bahwa dirinya sendiri bukanlah seseorang yang sempurna dan penuh kecacatan. rasa sakit saat kecewa kadang sangat menyakitkan, kadang terbesit dendam didalam hati, tergores emosi dalam jiwa, tapi hanya manusia yang mulia lah yang mampu menjadikan kekecewaan itu batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan pandai bersyukur. :)



allah dan rasulNya tidak pernah mengajarkan kepada kita balas dendam dengan cara apapun, pernah membaca kisah nabi kita??? nabi muhamad SAW. kisah masa dakwahnya saat mengajarkan agama kepada kaum jahiliyah, saat rasulullah berjalan beliau dilempari batu, dicibir dan dicaci maki sepanjang perjalannnya berdakwah, serta dilempari kotoran unta saat mengerjakan sholat. (parah gag???). tapi, hati rasulullah terlalu suci untuk merasa benci, terlalu baik untuk emosi. rasulullah tidak pernah sedikitpun terbesit difikirannya untuk membalas perbuatan kaum jahiliyah. hati rasulullah sangat mulia, yang beliau fikirkan adalah bagaimana kaum jahiliyah itu agar mengikuti agama allah. mulia yaaa??? iyaaa, itulah rasul....



coba kalo kita, saat solat kemudian kita dijitak dari belakang. pasti dalam hati kita (sing ngetak aku sopo) pingin untuk segera membalas (bagi yang berani membalas, klo gag berani biasanya hanya ngrundel dalam hati, hehe). saat rasulullah dikecewakan, rasulullah hanya berdoa agar suatu saat mereka (kaum jahiliyah) diberihidayah dan dibukakan hatinya. super sekali, perlakuan yang tidak menyenangkan itu dibalas dengan doa yang mulia. :)



lantas saat kita dikecewakan seseorang apakah kita akan dendam??? sakit hati??? emosi??? (sebenarnya manusiawi) tapi klo kita mau melihat dan bercermin siapa diri kita, sebenarnya kita tidak pantas untuk berlaku sombong seperti itu. coba berfikir, berapa kali anda mengecewaka allah??? berapa kali dosa yang anda buat??? berapa kali anda melanggar larangan allah????



ternyata hati kita belumlah bersih, (astagfirullah). hati kita dipenuhi dengan riya'. bukan kah allah saja maha pemaaf, mampu mengampukan dosa hambanya yang bergunung-gunung, rasulullah pun demikian, memaafkan dan menyabarkan dirinya untuk kaum jahiliyah. namun mengapa kita tidak mampu memaafkan??? apakah kita ingin menjadi tuhan-tuhan kecil didalam kehidupan kita??? sombong yaaa kitaa??? :(



intinya,.. penuhi hati anda dengan rasa syukur dan sabar :)

dan belajarlah memberi maaf karena kita sendiri pasti pernah berbuat salah :)



>Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (albaqoroh : 153)



>Rasulullah SAW Bersabda : Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil. Mereka bertanya: Apakah itu syirik yang paling kecil ya Rasulullah? Beliau menjawab: Riya! (HR. Muslim)



>Tidak berkurang harta yang disedekahkan, dan Allah tidak akan menambahkan kepada seseorang yang suka memaafkan, melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah melainkan Allah mengangkat derajatnya.(HR. Muslim)
 
;