Saturday 14 January 2012

Fenomena Agama Kita


A adalah orang nasrani
B adalah orang Islam ikut-ikut
C adalah orang hindu
D adalah orang Islam Pake ilmu

A (nasrani): "Kenapa kalian selalu ngikutin kami?"

B (islam ikut-ikut) : "Ngikutin apa? Kami tidak merasa ngikutin kalian?"

A (nasrani): "Gak merasa? Coba diperhatikan, kami merayakan Hari Ulang
Tahun Yesus (atau Maulidnya Nabi Isa), lalu kalian ikut2an merayakan
Maulid Nabi Muhammad?!
Kami juga merayakan hari kenaikan Isa al Masih (diangkatnya Nabi
Isa ke langit), kalian ikut2an merayakan hari Isra Mi'raj (naiknya Nabi
Muhammad ke langit)?!
Kami merayakan Tahun Baru Masehi milik kami, kalian juga
merayakan tahun baru hijriyah milik kalian?!
Kami beribadah dengan bernyanyi dan bermain alat musik, kalian
juga sekarang mulai beribadah dengan bernyanyi-nyanyi membaca
shalawat/dzikir dengan alunan musik?!

C (Hindu) : "Iya nih...! Kalian (orang muslim) juga banyak yang
ngikutin perayaan acara kami..."

B (islam ikut-ikut ) : "Lho...lho...apalagi ini? Siapa yang ngikutin?"

C (hindu) : "Lihat saja, acara nujuh bulanan bagi wanita yang hamil itu kan
asalnya dari kami orang Hindu. Begitu juga Tahlilan atau Selamatan
Kematian selama 7 hari, 40, 100 s/d 1000 hari itu semua adalah
acara kami, lalu kalian mengikutinya. Kalo gak percaya, sini ikut saya,
saya kasih buktinya!"

B (islam ikut-ikut) : "Enak saja ngaku2! Yang ngikutin itu kalian semua, orang Kristen
dan orang Hindu pada ngikutin kami semua..!!"

A (nasrani): "Eh...Kalo bicara pake otak! Emang duluan siapa agamanya?
Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad baru ada sekitar 1400
tahun yang lalu. sedangkan agama kami Nasrani sudah ada sekitar
2000an tahun yang lalu. Gak masuk akal kalo kami yang ngikutin
kalian!"

C (hindu) : "Hehehe...apalagi agama saya. Agama kami lebih dulu dari
agama kalian. Agama kami sudah ada sejak 2500 tahun sebelum
masehi, jadi sudah ada sekitar 4500 tahun yang lalu. Sedangkan di
Indonesia, agama kami lah yang paling tua dan pertama. Gak masuk
akal kalo kami yang malah mengikuti agama kalian, apalagi yang
namanya Islam kejawen, mirip abis dengan kami...hehehe."

A (nasrani): "Betul...betul...betul...Belum lagi kalian umat islam banyak yang
berpartisipasi merayakan hari perayaan agama kami, seperti Tahun
Baru Masehi, Hari Valentine, Hari Ulang Tahun, Hari Hallowen, Hari
April Mop, hari Ibu, dll."

B (islam ikut-ikut) : (garuk2 kepala)...

D (islam pake ilmu) : "Ambil semua acara-acara kalian, kami
tidak butuh acara-acara seperti itu. Karena kami sudah punya acara
sendiri yang tidak mengikuti agama-agama kalian. Dan acara-acara seperti itu
tidak pernah dilakukan oleh orang Muslim yang berada diatas
Sunnah seperti kami ini, insya Allah. Dalam golongan kami (yaitu
Ahlus Sunnah), tidak ada perayaan Maulid Nabi, perayaan Isra Mi'raj,
perayaan Tahun Baru Hijriyah, perayaan nujuh bulan, Selamatan
Kematian, dll."

A & C (nasrani dan hindu) : "Lho...kalian B dan D khan sama-sama muslim, koq saling
berbeda? Yang B merayakan acara-acara itu sedangkan yang D tidak
merayakan? Aneh sekali, satu agama tapi beda-beda."

D (islam pake ilmu): "Kenapa kalian heran dengan kami? Bukankah kalian sendiri juga
memiliki banyak perbedaan dan perpecahan? Agama Nasrani
memiliki banyak sekte, seperti Protestan, Katholik, Advent, dll.
Bahkan dalam agama kami disebutkan bahwa kaum Nasrani
terpecah belah menjadi 72 golongan. Begitu juga dengan agama
Hindu yang memiliki banyak sekte dan juga warna (kasta). Tidakkah
kalian tahu tentang itu?
Sedangkan agama Islam terpecah belah menjadi 73 golongan,
semuanya di neraka kecuali 1 yaitu Al Jamaah (Ahlus Sunnah wal
Jamaah). Jadi, menurut pemahaman kami sebagai Ahlus Sunnah,
kami tidak boleh tasyabbuh (mengikuti) orang-orang kafir dalam ciri khas
mereka, seperti acara-acara yang kalian sebutkan tadi. Maka itu golongan
kami tidak pernah melakukan dan mengadakan acara2 seperti itu.
Jika ada sebagian dari kaum muslimin yang melakukan atau
mengadakan acara-acara itu, maka itu adalah oknum atau karena
ketidaktahuannya akan hal itu."

A & C (nasrani dan hindu) : "Kami juga tahu itu semua. Hanya saja tadi kami ingin
mengetest si B, apakah dia punya alasan tentang itu? Rupanya dia
tidak punya alasan dan gak tau apa-apa tentang agamanya. Bisanya
cuma ikut-ikutaan saja."

B (islam ikut-ikut) : "Hmmmm...berarti saya ini oknum ya? kalo begitu saya tidak
mau jadi oknum lagi ah...saya mau ngikutin si D (islam pake ilmu) aja, biar gak jadi
oknum!!!"

D (islam pake ilmu) : "Hmmm juga...kamu masih jadi oknum akhi, karena kamu
masih ikut-ikutan, yaitu ngikutin saya."

B (islam ikut-ikut) : "Berarti saya harus ngikutin siapa donk?"

D (islam pake ilmu) : "Biar kamu gak jadi oknum, kamu harus ngikutin Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wasallam beserta para sahabat-sahabatnya.
Insya Allah kamu akan menjadi seorang ahlussunah waljama'ah."
 
;