Wednesday, 29 February 2012

Best Couple Forever


Pada hari ini banyak pasangan yang kandas ditengah jalan tanpa sebab yang kita diduga-duga. Mereka sangat mudah untuk mengatakan I love you, I love you selama-lamanya, saya akan bersama anda selama-lamanya, saya akan mati kerana anda, saya akan menjaga anda, sayang anda seterusnya, sayang anda sekali dan sebagainya.

Gambar di atas adalah pasangan Ahmad 26 dan isteri beliau Fatima berusia 25 tahun. kedua-dua pasangan mempunyai kecacatan fisik. Ahmad cacat kedua-dua tangan dan juga Fatima tidak mempunyai kedua-dua kaki, Tetapi mereka masih bisa menghadapi dunia, membantu dan menyayangi antara satu sama lain. (kisah lengkapnya silahkan cari di google)

Buat pasangan yang membaca posting ini, silahkan ambil pelajaran dari pasangan ini dalam mengenal maksud yang sebenar, tentang apa itu kebahagiaan. orang bisa saja berkata cinta dan sayang setiap hari, tapi sikap, perlakuan, dan perbuatan kadang tidak sama dengan apa yang dikatakan. ahmad dan fatima mungkin tidak banyak bicara tentang cinta dan kasih sayang, tapi setiap harinya mereka saling membutuhkan, setiap harinya mereka saling melengkapi, setiap harinya mereka saling berbagi cinta dan kasih sayang. dari sebuah omongan, manusia bisa saja berbohong tapi dengan tindakan nyata akan terlihat dan terpancar seperti apakah sebuah kasih sayang. bukan ucapan cinta yang paling dibutuhkan, tapi sikap menyayangi dan melengkapi yang membuat ahmad dan fatima yakin bahwa mereka saling mencintai dengan rasa syukur.
Read More

Mengapa Wanita Mudah Menangis ?


Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa ibu menangis?”Ibunya menjawab, “Sebab ibu adalah perempuan, nak.”

“Saya tidak mengerti ibu,” kata si anak.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kau memang tak akan mengerti”

Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?”“Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas,” sang ayah menjawab.

“Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.”

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?” Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengarjawapannya:

“Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.

Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.


“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.


“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.


“Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.


“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.


“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya.Sebab bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak..?

“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

“Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bila-bila masa pun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah “air mata kehidupan.”
Read More
Saturday, 25 February 2012

10 Wanita Paling Dicari


Referensi untuk para pembaca yang sudah ingin berumah tangga, ada 10 kriteria wanita most wanted. wanita yang paling banyak dicari dan laris manis dipasaran sana. memang tidak ada sesuatu yang sempurna, tapi ini akan sedikit memberi pertimbangan penting dalam memilih seorang wanita...

1. Taat beragama
Agama adalah salah satu pegangan hidup untuk kita manusia. Taat kepada agama juga menunjukan kalau wanita akan taat terhadap kamu. Bukan berarti kamu bisa semena-mena terhadap dia dan menyuruh wanita untuk menuruti apapun yang kamu mau, tapi taat beragama menunjukan bahwa wanita juga mempunyai prinsip hidup yang baik dan yang dia tekuni.

2. Lemah-lembut
Coba perhatikan cara wanita berbicara kepada teman-temannya. Apakah dia selalu suka bernada keras, teriak-teriak, atau malah sopan dan selalu lembut dalam berkata-kata? Ciri-ciri inilah yang mencerminkan di mana cara wanita akan berbicara kepada kamu dan keluargamu nantinya. dan pria cenderung melihat cara wanita berbicara dengan teman-temannya, karena biasanya akan terlihat sisi aslinya.

3. Perhatian
"Kok dia bisa ingat dengan hal kecil itu yaaa?" ujar kamu. Itu adalah pertanda bagus. dia benar-benar perhatian akan hal-hal kecil. Padahal, kalian belum menikah. Sehabis kamu pulang kerja, makananpun sudah tersedia. Saat kamu sedang sakit, dia memasakan bubur untuk kamu. Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantu dan memperkuat hubungan kamu. Bukankah pria juga memang suka diberi perhatian lebih dari wanita? iya, karena naluri wanita itu lebih penyayang dari pada pria.

4. Penyabar
Ketika masalah datang, wanita tidak mengeluh atau mengunjing pria lewat belakang. Kenapa sabar itu ciri-ciri yang baik? Coba pikirkan kalau anda sedang dalam situasi apa saja yang berbau negatif, kesabaran itu akan membantu suasana itu tidak menjadi lebih buruk. Coba bayangkan kamu sedang menjalin hubungan dengan wanita yang tidak sabar. Sedikit-sedikit dia marah dan mencaci kita, berbuat sedikit kesalahan. menjalin hubungan yang seharusnya membangun sesuatu yang baik malahan menjadi pengalaman buruk.

5. Sederhana
Perhatikan apakah wanita ini suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah suka membeli baju setiap bulan??? padahal tidak diperlukan. mencari update online shop setiap saat???? tidak sederhana menunjukan kalau wanita itu tidak percaya diri, ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para pria.

6. Jaga kecantikan
Tidak berarti wanita itu harus tampil cantik, tapi menjaga kecantikan itu juga berarti wanita tahu bagaimana caranya menjaga dan merawat dirinya sendiri. Jikalah anda sedang berkencan dengan dia, perhatikanlah "make-up" yang dia pakai. Apakah terlalu berlebihan sehingga menarik perhatian orang-orang lain di sekitar anda? Apakah dia memakai baju yang tidak anda sukai? Jaga kecantikan itu berarti menjaga penampilan secukupnya dan sewajarnya di saat dan tempat yang benar.

7. Dewasa dan bijaksana
Pria suka dengan wanita yang bijaksana dan bersikap dewasa. di saat kesusahan, pria akan membutuh bantuan dari seorang wanita dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan. bukan wanita yang sering mengucapkan kata "terserah" saat dimintai pendapat. dan juga mempunyai sisi ego yang minim, wanita dewasa dan bijak bisanya senantiasa memberi tanpa meminta balasan. enak sekali pria yang mendapatkan wanita seperti ini..

8. Hemat
Pria mana yang mau punya wanita bermaterialistis? Nanti kalau kamu sudah berkeluarga dengan wanita tersebut, dia akan menghabiskan uang untuk belanja baju-baju yang tidak perlu. Coba perhatikan dari cara dia menghabiskan uangnya sekarang. Apakah dia termasuk orang yang hemat , pelit , atau hura-hura?

9. Keibuan
wanita kalau senang bermain dengan anak kecil, bisa menggendong bayi, menunggu mereka tidur, dan sebagainya. Inilah tanda-tanda dari wanita yang bisa kamu bayangkan saat mereka menjadi istri kamu. dia akan menjadi seorang ibu yang pandai di dalam rumah tangga.

10. Tabah menderita dan mau bekerja keras
Inilah salah satu ciri-ciri dari wanita yang agak susah dicari. Mengapa? wanita sudah terbiasa dengan tradisi di mana pria yang mencari uang. di masa-masa sulit, wanita biasanya tidak terbiasa untuk bekerja keras untuk keluarga. Jikalau kamu sudah menemukan wanita yang tabah menderita dan mau bekerja keras, hargailah dia.
Read More
Friday, 24 February 2012

Tuhan Dan Kejahatan


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, ‘Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?’.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, ‘Betul, Dia yang menciptakan semuanya’.
‘Tuhan menciptakan semuanya?’
Tanya professor sekali lagi.


‘Ya, Pak, semuanya’ kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, ‘Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.’
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.


Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, ‘Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?’
‘Tentu saja,’ jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, ‘Profesor, apakah dingin itu ada?’
‘Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?’ Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, ‘Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, ‘Profesor, apakah gelap itu ada?’
Profesor itu menjawab, ‘Tentu saja itu ada.’


Mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi anda salah Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.’
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, ‘Profesor, apakah kejahatan itu ada?’


Dengan bimbang professor itu menjawab, ‘Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.’
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, ‘kejahatan’ adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.’
Profesor itu terdiam.
Read More
Thursday, 23 February 2012

Jika Al-Quran Bisa Bicara


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali
... hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi
atau nonton berita TV

Waktu senggang.. engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa
engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Di perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia, musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba...
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu... kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu...
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu di perjalanan alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali... Baca dan pelajari lagi aku....
di setiap datangnya pagi dan sore hari seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan sendiri.... dalam bisu dan sepi...
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Read More

Pilih Setan Atau Malaikat


Mahluk yang paling menakjubkan adalah manusia, karena dia bisa memilih untuk menjadi “setan atau malaikat”.
–John Scheffer-

Dari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya. Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya.

Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud remaja yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran. Atau dia punya masalah dengan Yudi, anak saya?

Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal. Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini, saya hanya seorang diri. Kang Yayan, suami saya, ke kantor. Yudi sekolah, Yuni yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Nia sudah seminggu tidak masuk.

Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk.

Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk? Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu berdiri di samping tiang telepon. Saya punya pikiran lain. Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti berburuk sangka seperti tadi. Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk, tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah?

Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah. Apa maksudnya? Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya.
Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa ada yang memukul.

Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah. Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.

Saya pernah melihat anak muda yang gelisah itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau dua minggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya. Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib.

Dan hari ini, lelaki yang gelisah dan si penabrak yang mencopet itu, mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu. Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan surat-surat penting, tidak ada yang berkurang.

Lama saya melihat dompet itu dan melamun. Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya. Bukankah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan?

Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu. Isinya seperti ini:

—–
“Ibu yang baik…, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya.

Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah. Bapak saya di-PHK dan tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak, membeli alat-alat sekolah dan memberi ongkos. Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu.

Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras.

Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen. Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat. Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu.

Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya?

Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa. Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi.

Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa. Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang mengeluarkan ratusan ribu untuk sekali makan.

Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet. Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet.

Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih.

Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter. Tapi Ibu…, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang. Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita.

Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu…, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang-orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf.”
—–

Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal anak muda itu ketika saya menanyakannya.

Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Yayan membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tidak segembira biasanya. Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja.

Kang Yayan dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini. Tapi mau bagaimana, hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya.

Saya menolaknya meski Kang Yayan bilang tidak apa sekali-sekali. Saat saya ulang tahun, Kang Yayan menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri. Dan siangnya, dengan dibantu Bi Nia, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Yayan dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan.

Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Yayan dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir dimata saya.
Yuni menghampiri saya dan bilang, “Mama, saya bangga jadi anak Mama.” Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.
Read More
Tuesday, 21 February 2012

10 Racun Kehidupan


Renungan Sebelum Tidur
10 Racun Dalam Diri Kita yang Tidak Disadari

Racun pertama : Menghindar
Gejalanya: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Antibodinya: Realitas
Cara: Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.

Racun kedua : Ketakutan
Gejalanya: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.
Antibodinya: Keberanian
Cara: Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.

Racun ketiga : Egoistis
Gejalanya: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Antibodinya: Bersikap sosial
Cara: Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.

Racun keempat : Stagnasi
Gejalanya: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Antibodinya: Ambisi
Cara: Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.

Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejalanya: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Antibodinya: Keyakinan diri
Cara: Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.

Racun keenam : Narsistik
Gejalanya: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Antibodinya: Rendah hati
Cara: Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.

Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejalanya: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Antibodinya: Sublimasi
Cara: Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..

Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejalanya: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Antibodinya: Kerja
Cara: Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.

Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejalanya: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Antibodinya: Kontrol diri
Cara: Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.

Racun kesepuluh : Kebencian
Gejalanya: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Antibodinya: Cinta kasih
Cara: Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
Read More
Saturday, 18 February 2012

Awas Dzalim


Dinukilkan dari Imam Ali bin Husain tentang dihisabnya semua mahluk dihari kiamat dan dikembalikannya hak milik kepada yang berhak. Beliau bersabda:

"Pada hari kiamat, Allah SWT akan membangkitkan manusia dari kubur mereka..., Allah SWT berfirman, `Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, Mahabijak lagi adil, yang tidak akan berbuat kezaliman. Hari ini Aku akan menghukumi diantara kalian dengan keadilan-Ku. Hari ini tidak seorangpun yang dizalimi disisi-Ku. Aku akan mengambil hak yang lemah dari yang kuat, dan yang dizalimi akan mengqishash dengan yang serupa, baik perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk, dan Aku akan memberikan pahala atas segala pemberian. Hari ini, tidak ada orang yang zalim disisi-Ku dan tak seorangpun yang terzalimi olehnya, kecuali kezaliman yang telah dimaafkan oleh orang yang dizalimi. Aku akan memberikan pahala bagi orang yang memaafkan kesalahan orang lain dan membebaskan tanggung jawab yang ada pada orang yang menzalimi. Dan Aku akan ambil baginya pemberian maaf tersebut pada saat perhitungan(hisab). Oleh karena itu, hendaklah kalian berpegang pada komitmen, wahai semua mahluk, dan ambillah hak kalian dari mereka yang menzalimi kalian didunia, niscaya Aku akan menjadi saksi bagi kalian atas mereka dan cukup bagi-Ku sebagai saksi.`"

ada satu riwayat yang saya dengar saat kajian:
ada seseorang yang bagus ibadahnya, sholatnya, hajinya, zakatnya, dan amal-amal lainya terlihat sempurna. tapi dia tidak bisa menjaga dirinya agar adil, menjaga mulutnya agar tidak mencaci, menghina dan menyakiti hati.

ketika hari pembalasan, si fulan dipanggil untuk perhitungan amal. si fulan menang dan akan dimasukkan kesyurga. tapi si fulan pernah mendzolimi dan orang yang terdolimi ini belum memaafkan dan belum ikhlas atas perlakuan si fulan.

pertama si A dipanggil, karena si fulan pernah menfitnah si A. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke Si A.

kedua si B dipanggil, karena si fulan pernah mencaci maki si B. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke Si B.

ketiga si C dipanggil, karena si fulan pernah mengadu domba si C. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke si C.

kempat dan seterusnya dipanggil karena si fulan berbuat dzalim, kemudian tidak pernah menyadarinya dan tidak meminta dihalalkan/dimaafkan sampai meninggal dunia. sampai yang terakhir pahalanya habis dan tidak bisa memberikan pahala kepada orang terakhir yang ia dzalimi, dan akhirnya dosa si Z diberikan kepada si fulan karena tidak bisa menganti kedzalimannya itu dengan pahala.

mengerikan yaaa,..
alangkah sia-siannya amal ibadah kita yang kita lakukan sungguh-sungguh, tapi kita sendiri yang merusaknya dengan melakukan ke dzaliman. adili diri kita sendiri sebelum mengadili orang lain. sebelum terlambat mari kita cari pintu maaf didunia ini kepada semua orang yang pernah kita dzalimi, kemudian menjalani hidup ini dengan cara yang lebih baik :)
Read More
Friday, 17 February 2012

Arti Seorang Teman


Aku ingin berubah, masa lalu yang kelam ingin aku tinggalkan segera. setiap detail kesalahanku dimasa lalu tak ingin aku ulangi. perkataan burukku, ucapan kasarku, perlakuan semena-menaku, sifat jelekku, penampilanku yang tidak menutup aurat, meninggalkan kewajibanku sebagai muslim, ibadah burukku, sholatku yang bolong, puasaku yang tidak pernah terbayar, dan jauhnya aku dari tuhan.

Semua keburukan itu tak ingin aku ulangi, sekarang aku berubah kearah yang lebih baik. aku benahi satu-per-satu semua keburukanku, memang tak mudah tapi ini bukan hal yang tak mungkin. aku yakini ini "keburukan bukan hal yang permanent karena fitrah semua manusia itu mempunyai kebaikan".

jika melihat semuanya dimasa laluku, aku merasa bodoh. karena aku hanya menuruti hawa nafsu-ku untuk menjadi ini itu. sekarang aku merasa malu kepada Rabb-ku, menangis karena menyesali semuanya. tapi apa yang dilakukan Rabb-ku setelah sekian lama aku lalai kepadaNya??? Rabb-ku tidak marah, justru aku dibimbingNya untuk menjadi seorang muslim yang baik.

Tapi semua tidak semulus apa yang aku fikirkan, saat berusaha menjadi baik. cibiran datang tanpa kenal lelah. "sok alim" kata yang santer terdengar saat aku mulai berubah dan terlihat asing dimata teman lamaku. aku hadapi dengan senyumku. aku tahu Rabb-ku sedang mengujiku sampai mana aku akan bertahan, dan aku tahu Rabb-ku memberi ujian sesuai dengan kemampuanku. jalan terang ini tak ingin aku sia-siakan, jalan terang ini aku ingin bersamanya selalu..

Aku tersadar, ternyata lingkungan dan teman yang akan menciptakan pencitraan diri kita. baik-buruk kita juga bisa terjadi karena teman.

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau wangi.

yaah, teman ternyata jadi faktor utama seperti apa kita nantinya. teman yang baik Berteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita.

Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya.

Jika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar.

iyaaa, teman atau sahabat yang baik dan sejati ternyata adalah mereka yang senantiasa senang memberikan kebaikan. saling mengingatkan ketika ada kesalahan, saling menasehati untuk menjadi lebih baik, saling membantu dan tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun. sekarang aku punya sahabat yang benar-benar super. terima kasih tuhan, kau anugerahkan manusia yang baik untukku sebagai teman dalam mengarungi kehidupan. bersama mereka, aku yakin aku lebih bisa meniti hidup yang penuh akan cahayaMu.
Read More

Cantik Itu Dari Hati


Suatu ketika, ada jerawat nonggol di wajah ophik. dia benar-benar sedih dan tidak tahu harus berbuat apa. karena jerawat itu telah berhasil menyempurnakan rasa mindernya. sekarang dia susah sekali untuk bergaul dengan teman-temannya. dia merasa tidak cantik dan tidak menarik lagi. hal yang berbeda dialami oleh lydia. syudah selama setengah tahun ini dia mencari pemutih wajah yang cocok dengan kulitnya. dia ingin sekali tampil seperti artis yang menjadi bintang iklan produk pemutih wajah seperti ditelevisi. dia ingin menjadi lebih cantik dan lebih diperhatikan. dia juga ingin disanjung dan dipuji oleh banyak orang diluar sana. satu kata yang ingin didengar telinganya adalah "aduuuhhhhh, kamu cantik buangetttttt" *geli ndengernya

Begitulah, sebagian besar dari kamu ingin banget tampil cantik. sayangnya, kamu hanya berfikir, bahwa cantik itu hanya soal wajah yang putih, hidung yang mancung dan pakaian yang modis. tidak pernah ada yang berfikir bahwa cantik itu adalah akhlak yang bagus, tutur kata yang santun, pribadi yang rendah hati (ini cantik menurut saya lhooo). cantik itu adalah punya kecerdasan emosi yang stabil, cantik adalah punya kepribadian yang sholehah.

Maka wajar bila akhirnya kamu kecapekan, capek ngikutin produk-produk kecantikan yang semakin banyak dan semakin mengoda. kelelahan mengejar tuntutan orang untuk disebut cantik. segala krim diolesin, namun hasilnya jauh panggang dari api. wajah bukan semakin cantik, malah semakin tidak karuan. kulitmu menjadi aneh warnanya, tidak putih, tidak hitam. rambutpun ikut rusak karena sok diapa-apain biar lurusss :D hahahahaha

Coba kita berfikir sejenak, kenapa sih kita ngejar cantik hanya untuk sebuah pujian??? kenapa kita tidak hidup sehat saja. sehat jasmani dan rohani. pikiiran kita jernih dan bersih dari hal-hal yang tidak sehat atau yang membuat kita minder. berfikir positif dan selalu memandang masa depan dengan optimis. bersyukur dan menghargai diri sendiri. kalau kita merasa kurang terus dalam soal penampilan, maka kita bisa jadi kurang bersyukur dengan apa yang diberikan allah. hidung, mata, alis dan bibir sudah sangat sempurna masih saja merasa kurang. tubuh sudah bagus masih saja mesara kurang. pikiran kita akhirnya penuh dengan rasa kecewa yang membuat kita tidak bahagia.. yeey itu pasti pernah dan sering dirasakan cewek-cewek remaja. move on yaaah :)

Syukurilah apa yang ada dengan selalu berterima kasih kepada allah "terima kasih, ya allah atas nikmat yang telah kau berikan padaku.." karena kalau kita bersyukur, nikmat bakalan ditambah oleh allah. tapi kalau kita sukanya mengeluh melulu, nikmatnya malah bakalan dicabuuuttttttt. berhentilah berfikir klo cantik itu mesti harus dari sisi fisik. ketahuilah, bahwa fisik kita akan menjadi cantik kalau jiwa dan penerimaan kita juga cantik. kepribadian cantik juga akan membuat iner beuty kita keluar. *bikin cowok klepek-klepek. dan pasti akan merasa semakin cuantikkkkk. cantik bukan karena pakaian yang mahal, yang uptodate, kosmetik dan parfum yang berlebihan, ataupun gaya yang terlalu menawan. tapi, cantik itu dari hati yang memancar dengan tulus tanpa rekayasa. kamu tidak akan menjadi cantik hanya karena memakai handphone yang bagus. bukan juga karena mengendarai mobil atau motor yang bagus pula, tapi kamu akan menjadi cantik ketika kamu dekat dengan allah, percaya akan ketentuanNya, dan mau menjadi muslimah yang shalehah. hehheehheeee

belajarlah bersyukur kepada tuhan, karena dari situ. kalian akan temukan kecantikan yang sesungguhnya. YOU're BEAUTYFULL
kamu cantik, cantik dari hatimuuuuuuu *cherlybale wkwkwkwkkwkwkw
semoga bermanfaat :)
Read More

10 Alasan Doa Kita Sirna


Semua manusia di dunia ini hakikatnya tidak ada yang memiliki kekuatan dan kamampuan melainkan hanya dari Allah. oleh karena itu kita harus meminta bantuan atau pertolongan kepada Allah Azza Wajalla dengan cara berdo’a. namun tidak semua do’a kita akan terkabul dengan cara langsung, mungkin besok, lusa atau kapan. Tapi allah berjanji akan mengabulkan semua do’a kita. Ibrahim adalah raja di Balkh satu wilayah yang masuk dalam kerajaan Khurasan, menggantikan ayahnya yang baru mangkat.

Dari Syaqiq Al Balkhi berkata :
"Suatu hari Ibrahim Bin Adham (Abu Ishaq) berjalan di pasar basrah lalu ia dikelilingi oleh orang ramai dan mereka bertanya kepadanya : "Ya Abu Ishaq,
Allah berfirman : bermaksud "Mintalah olehmu sekelian kepada Ku nescaya Aku kabulkan. Dan kami telah satu tahun berdoa dan doa kami belum dikabulkan!".

Ibrahim bin Adham menjawab : "Bagaimana Allah hendak mengkabulkan doa kamu sedangkan hati kamu tertutup oleh 10 perkara".

  1. Kalian mengerti tentang Allah, tetapi mengapa kalian tidak menaati-Nya. yaitu ketika kalian sudah melakukan tauhid kepada allah, tapi kalian tidak menjadikanNya satu-satunya sesembahan.
  2. Kalian membaca Al Quran, tetapi mengapa kalian tidak mengamalkan isinya? yaitu ketika kalian melihat perintah ibadah sholat, zakat, puasa, menutup aurat dan melaksanakan sunah didalam Al-Quran. tapi kalian tidak pernah melaksanakannya sedikitpun.
  3. Kalian mengerti tentang setan, tetapi mengapa kalian mengikuti ajakannya? yaitu ketika kalian memasukkan sesuatu yang haram kedalam perut kalian, mencari rezki dengan cara yang salah, dan enggan berubah menjadi lebih baik.
  4. kalian mengaku cinta kepada Rasulullah saw., tetapi mengapa kalian mengingkari sunahnya? yaitu ketika kalian mengembar-gemborkan untuk rajin bersholawat, tapi kalian tidak tau sama sekali ilmu hadist dan tidak mengamalkannya.
  5. Kalian mengaku cinta pada surga, tetapi mengapa kalian tidak beramal untuknya? yaitu ketika kalian selalu berdoa kepada allah untuk dimasukan kedalam syurga, tapi amal kalian adalah Nol Besar.
  6. Kalian mengaku takut neraka, tetapi mengapa kalian selalu melakukan dosa? yaitu ketika kalian selalu berdoa agar dijauhkan dari siksa api neraka tapi kalian enggan berbuat baik.
  7. Kalian mengatakan bahwa mati itu pasti terjadi, tetapi mengapa kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya? yaitu ketika kalian yakin kematian pasti terjadi, tapi kalian tetap mempertahankan keburukan-keburukan sampai ajal menjemput kalian. seperti meninggalkan yang wajib.
  8. Kalian sibuk mengurus aib atau cela orang lain, tetapi mengapa kalian tidak mau memperhatikan aib sendiri? yaitu ketika kalian melihat Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.. ketika kalian lebih sibuk mencari cacatnya orang lain, dari pada memperbaiki diri.
  9. Kalian memakan rezeki Allah, tetapi mengapa kalian tidak bersyukur kepada-Nya? yaitu ketika kalian tidak bisa bersyukur kepada nikmat-nikmat kecil, sehingga allah enggan memberi nikmat yang lebih besar. situasi kufur nikmat karena selalu menginginkan lebih.
  10. Kalian menguburkan mayat, tetapi mengapa kalian tidak mengambil pelajaran? yaitu ketika kalian tidak bisa mengambil makna dari sebuah kematian ketika kalian mengantar dan mengubur jenazah. kalian tidak segera berbenah padahal kematian itu hanyalah menunggu giliran.
yaaah, ini semua alasan kenapa doa kita kadang tak terkabul. penjudi, pemabuk, pemakan riba, pelacur, penipu, penghianat, apakah doa'nya akan terkabul??? wallahu"alam.. perbaiki diri dan berdoalah :)
Read More

Berkah Ketakutan


Ini riwayat yang menjelaskan tentang diperbolehkannya mengimani Allah Azza Wajalla dengan rasa takut. ya salah satu dari tiga perkara yang harus diketahui oleh seorang muslim. yang pertama adalah kecintaan kepada rabb, kedua adalah mengharap kepada rabb, yang ketiga adalah rasa takut kepada rabb. tiga element ini selalu berkaitan didalam dada seseorang yang beriman.

Suatu hari, Rasulullah menyampaikan berita kepada sahabat tentang adanya malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, berkeliling di muka bumi, untuk mencari orang yang selalu berdzikir, mencari majelis-majelis yang berdzikir. Jika malaikat itu menemukan apa yang dicari, maka dia akan berseru kepada malaikat lainnya, “Kemarilah, inilah hajat kalian!”

Lalu para malaikat itu mengelilingi kaum yang sedang berdzikir tersebut, ikut duduk bersama mereka, dengan membentangkan sayap-sayap mereka sampai ke atas langit dunia. Jika orang-orang yang berdzikir tadi selesai melakukan dzikirnya, para malaikat naik ke langit. Pada saat itu Rabb bertanya kepada malaikat – dan Dia Lebih Mengetahui – :
“Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?”

“Mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahmid, dan mengagungkan-Mu” jawab para malaikat.

“Apakah mereka melihat-Ku?” Allah SWT bertanya lagi.

Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu!”

Allah : “Apa yang mereka minta?”

Malaikat: “Mereka meminta Surga kepada-Mu.”

Allah : “Apakah mereka pernah melihatnya?”

Malaikat: “Tidak wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya!”

Allah : “Lantas bagaimana jika mereka melihatnya?”

Malaikat: “Andaikan mereka melihatnya, niscaya mereka akan lebih sangat mendambakannya, lebih sangat menginginkannya, dan lebih senang kepadanya!”

Allah : “Lalu dari apa mereka meminta perlindungan?”

Malaikat: “Mereka meminta perlindungan dari Neraka.”

Allah : “Apakah mereka pernah melihatnya?”

Malaikat: “Tidak, demi Allah, mereka belum pernah melihatnya.”

Allah : “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?”

Malaikat: “Seandainya mereka pernah melihatnya, tentu mereka lebih menjauh daripadanya dan lebih takut daripadanya.”

Lalu Allah Azza Wajalla berfirman, “Saksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni untuk mereka.”

Salah satu dari malaikat pun berkata, “Wahai Rabb, di tengah-tengah mereka ada seseorang yang bukan dari golongan mereka. Orang itu datang untuk suatu kepentingan (bukan untuk berdzikir)!”

Allah menanggapinya, “Mereka itu adalah kelompok orang yang tidak akan celaka, siapa pun yang ikut duduk dengan mereka!”

Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim. Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah.
Read More
Tuesday, 14 February 2012

Kedewasaan Kita



Remaja dan masih labil, mungkin itu kata yang tepat setiap aku menatap cermin yang ada dihadapanku. aku lihat diriku, kutemui keremajaan. kulihat lebih dalam ternyata aku masih banyak mempunyai sisi sisi lain. disana ada kelabilan, egois, gengsi, ambisi, sok pintar, sok tau, dan serentetan hal lain yang bernilai negatif.

Aku bukan tidak ingin dewasa, tapi ini sesuatu yang susah dihilangkan dalam kehidupan remaja. pingin ini pingin itu, merasa ini merasa itu, berfikir ini berfikir itu, berharap ini berharap itu dan lain sebagainya. sama kah denganmu??? semoga tidak..

Kadang kekecewaan kepada diri sendiri datang, saat tidak bisa menepati apa yang aku katakan sendiri. kadang menyesal karena tidak bisa menepati janji pada diri sendiri. kadang marah karena tidak bisa berkata dengan jujur sesuai dengan keadaan hati. uring-uringan karena tidak merasa nyaman dan engan berbagi kepada yang lain. uuhhhh, hidupku nampaknya sulit dipahami oleh orang lain.

Aku berharap kedewasaanku segera datang, tapi itu hanya sebuah mimpi yang tidak pernah terwujud bila aku sendiri belum bisa konsisten terhadap apa yang ada dalam diriku ini. kedewasaanku tidak akan pernah datang sampai aku mengerti bahwa Bahagia bukanlah memliki semua yang kita cintai, tapi mencintai apa yang kita miliki sekarang, mesti sedikit, mesti sederhana, mesti biasa saja.

Kedewasaanku datang saat aku mengerti apa yang tuhan berikan, bukan memaksa tuhan untuk terus mengerti kita. hanya karena cara tuhan tidak bisa dimengerti bukan berarti cara tuhan salah dan cara kita yang paling benar.

Kedewasaanku datang saat aku mengerti bahwa saat masalah menghampiriku tanpa kenal lelah, berserah dirilah padaNya. dan yakini ini, tuhan mendengar semua doa kita bahkan yang tak terucap sekalipun. jangan pernah ragu bahwa tuhan selalu memberikan yang terbaik untukmu, meskipun tuhan memberikan beban yang begitu berat itu bukan karena tuhan marah. tapi karena tuhan tau benar sebesar itulah kemampuan yang ada dalam dirimu.

Dan disaat aku merasakan membuat masalah yang begitu besar, aku sadar. intropeksi diri itu sesuatu yang perlu, tapi tidak untuk menyalahkan diri sendiri. kesempatan masih terbuka lebar maafkan dirimu sendiri dan berbuatlah sesuatu yang lebih baik. karena tidak akan pernah ada kesempurnaan yang ada hanyalah kepuasan rasa syukur terhadap apa yang ditawarkan dalam kehidupan.

Bahkan saat aku disakiti, aku tahu apa yang ingin tuhan berikan atas pelajaran tersebut. tuhan ingin aku merasakan sakit, agar kelak aku tahu dan mengerti saat seseorang mencintaiku dengan tulus tanpa perhitungan. hahahaha, tuhan selalu punya cara jitu soal cinta. dan tuhan selalu berpesan, cinta itu sesuatu yang jujur dengan cara saling percaya, bukan kebohongan omongan yang hanya meninggalkan penyesalan sesudahnya. jangan memberikan harapan kepada seseorang, jika kamu enggan untuk memenuhi dan melengkapinya. lebih baik jujur mesti pilu, dari pada bahagia tapi palsu.

Dan kunci kedewasaanku sebenarnya ada disini, KESABARAN.
saat tuhan memberikan rasa sabar, tuhan ingin kita belajar untuk berfikir sebelum bertindak, tenang sebelum berucap, dan mematikan egois sebelum memutuskan. berusahalah untuk selalu bersabar saat tidak ada keterbukaan, saat tidak ada kejujuran, saat tidak ada kepercayaan, saat tidak ada cinta yang tulus. yap, hal terpenting adalah sabar akan apa yang ada dalam diri kita sendiri. hoaaaaah...

Coretanku sebelum tidur malam ini, semoga aku cepat mendapatkan kedewasaanku.
bahagia rasanya mengenalmu blog, banyak tulisanku yang tercoret didalam beranda-beranda istimewa yang kau miliki, semoga bermanfaat untuk orang yang membacanya :)
Read More
Monday, 13 February 2012

Sepenggal Kisah (Cermin Perlakuan)


Dulu sekali di negeri Cina, hiduplah seorang gadis bernama Li-Li yang menikah dan tinggal di wisma mertua indah. Dalam tempo singkat, Li-Li tahu bahwa ia tidak cocok sama sekali dengan ibu mertuanya. Karakter mereka jauh berbeda, dan Li-Li sangat berang terhadap banyak kebiasaan ibu mertuanya. Juga, mertuanya itu terus menerus mengritiknya.

Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan. Li-Li dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang memperburuk suasana ialah adat kuno Cina di mana Li-Li dituntut harus selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-Li, seorang yang berjiwa sangat sederhana.

Akhirnya, Li-Li tidak bisa tahan lagi terhadap sifat buruk dan kesewenang-wenangan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya yaitu tuan Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta diberikan ramuan racun untuk dapat menuntaskan masalahnya dalam sekali pukul.

Sinshe Wang berpikir keras sejenak dan akhirnya berkata: “Li-Li, saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan.” Li-Li berkata, “OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan yang harus saya perbuat.”

Sinshe Wang masuk ke ruang belakang, dan kembali beberapa menit kemudian dengan sebungkus ramuan obat. Ia berkata kepada Li-Li, “Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya. Setiap hari sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Maka, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu.”

Li-Li sangat bahagia. Ia berterima kasih kepada tuan Wang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencananya untuk membunuh ibu mertuanya.

Minggu demi minggu, bulan demi bulan telah lewat, dan setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang sudah “dibumbuinya”. Ia mengingat semua petunjuk tuan Wang tentang hal mencegah kecurigaan, maka mengendalikan amarahnya, mentaati ibu mertuanya dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.

Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam keluarga itu berubah secara drastis. Li-Li sudah mampu mempraktekkan pengendalian amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal.Ia tidak pernah berdebat dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia menemukan bahwa ibu mertuanya kini tampaknya lebih ramah dan lebih mudah untuk diajak hidup bersama.

Sikap ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan ia mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang mungkin ia peroleh. Li-Li dan mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi ini.

Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, “Pak Wang yang baik, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya jangan sampai membunuhnya! Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia sampai mati karena racun yang pernah saya berikan kepadanya.”

Tuan Wang tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Li-Li, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk memperbaiki kondisi kesehatan beliau. Satu-satunya racun yang ada ialah yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya.”

* * * * *

Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno yang berkata: “Orang yang mencintai orang lain akan dicintai juga sebagai balasannya.” Tuhan mungkin mencoba bekerja di dalam kehidupan orang lain melalui anda.
Read More

Aku Dan Keterbatasanku


Aku pernah merasa sangat lelah dan susah hati
Sampai susah aku ungkapkannya pun pada diriku sendiri
Rasanya hidup dan intrik-intriknya tak juga mau kompromi
Aku sendirian, sampai air mataku jatuh basahi pipi

Aku pernah merasa sangatlah bodoh
Umbar kata dan ide tapi tak jelas berwajah
Lalu aku merenung dan lantas berikan diriku khotbah
Bahwa aku harusnya diam saja dan jadikan ego-ku kalah

Aku pernah marah dan geram
Pada makhluk Tuhan lain yang sepertinya tak berperasaan
Lalu aku caci dalam hati mereka yang enggan
Berempati pada rasa dan pikir orang lain

Aku pernah sedih dan kecewa
Pada suasana yang kejam, buat lembaran ku jadi biru merona
Setelah itu aku tertawa
Pada kerdilnya aku yang kurang berkelana

Aku pernah merasa tak punya lagi harapan
Sampai aku merasa tak ada guna lagi memohon
Kemudian aku titipkan diriku pada kenyataan
Bahwa bahagia tak berbentuk dan berukuran

Aku pernah benar-benar menyesal
Sampai aku malu kenapa aku sampai begitu bebal
Dan terperangkap pada dunia hayal
Kemudian berikrar untuk tidak lagi terjungkal..

Aku pernah sangat tidak sabar
Marah pada irama hidup yang kadang hingar bingar
Lalu aku pandangi matahari yang bersinar
Katakan pada diriku sendiri, aku tidak boleh pudar

Aku pernah berteriak keras
Sampai semut di tembok kaget jadi jalan bergegas
Lalu aku punguti lagi benda yang aku hempas
Ku simpan lagi di atas benda dekat vas

Aku, itu lah aku..
Ya dengan segala keterbatasanku
Aku ucapkan selamat pada diriku
Karena aku sadar akan keterbatasanku..

Itulah aku..
Dengan segala nikmat Tuhan yang menghujaniku
Aku harusnya terus bersyukur
Karena masih ada orang yang memberi cintanya untukku
Karena masih diberikan orang yang mau mengertikan diriku
Dia, kekasihku yang mau terima aku dengan segala keterbatasanku
Dia, sebuah alasan mengapa aku ada.. Di Duniaku.
*jleb-jleb-jleb *romantissekali *meleleh
Read More
Saturday, 11 February 2012

Valentine Day (Yess or No)


Valentine.. apa itu??? sebelum merayakannya lebih baik kita mengerti seluk beluknya terlebih dahulu. dari manakah asal-usulnya??? simak baik-baik yaaaah..

Hari Valentine atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan. iya, memang dari awal valentine day ini belum ada cerita tentang pemberian coklat, kado, atau sesuatu untuk kekasih yang disayangi. barulah setelah abad 18-20 mulailah orang-orang barat mulai mengartikannya dengan menyatakan cintanya dalam bentuk coklat atau kado..

Valentine sendiri diambil dari nama pendeta santa valentinuss, ceritanya dari Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Nahhh loooo, syudah tau sekarang??? valentine bukan saja perayaan yang dilarang, melainkan ini adalah perayaan orang-orang katholik. yang tentunya akidah kita berseberangan dengan mereka. dari kisah yang sebenarnya kita tau bukan??? bahwa valentine itu hari perayaan untuk santa valentinus.

Kenapa tidak diperbolehkan merayakanya??? jawabannya mudah..

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.

Menunjukkan siapa saja yang berusaha meniru-niru/menyerupai seseorang, maka ia seperti orang yang ia serupai dalam keadaan dan tempat kembalinya.
Barangsiapa yang menyerupai orang-orang shaalih, maka orang itu pun shaalih dan akan dikumpulkan (kelak) bersama mereka. Dan begitu juga sebaliknya bagi orang yang menyerupai orang-orang kafir atau fasiq.

Al-Munaawiy rahimahullah berkata :

وقيل المعنى : من تشبه بالصالحين وهو من أتباعهم يكرم كما يكرمون، ومن تشبه بالفساق يهان ويخذل كهم، ومن وضع عليه علامة الشرف أكرم وإن لم يتحقق شرفه، وفيه أن من تشبه من الجن بالحيات وظهر بصورتهم قتل....

“Dikatakan maknanya adalah : barangsiapa yang menyerupai orang-orang shaalih, maka ia termasuk orang yang mengikuti mereka. Ia pun dimuliakan sebagaimana orang-orang shaalih itu dimuliakan. Barangsiapa yang menyerupai orang-orang fasiq, maka akan dihinakan dan direndahkan sebagaimana mereka (dimuliakan dan direndahkan). Dan barangsiapa yang diletakkan padanya tanda-tanda kehormatan, ia lebih mulia meskipun kehormatannya itu tidak kelihatan. Dalam hadits itu juga terdapat faedah : barangsiapa menyerupai ular dan nampak dalam bentuknya (seperti ular) dari kalangan jin, boleh dibunuh.

Yaap, larangan keras dari rasulullah untuk tidak mengikuti atau menyerupai suatu kaum. kecuali kaum-kaum rasulullah (islam) yang shaleh.

Kita bisa memberikan ungkapan cinta kasih kepada orang-orang yang kita sayangi kapan saja kita mau, setiap bulan, setiap hari, setiap jam, setiap menit. tidak harus dibulan febuary, tidak harus mengikuti trend orang-orang barat, cukup kita lakukan dengan ikhlas dan tuluss, maka semua ungkapan cinta kita itu menjadi sesuatu yang spesial dan sangat indah. hahaha *curhat
Read More
Friday, 10 February 2012

Siapa Penyembuh Sakit



Suatu hari Nabi Musa mengalami sakit gigi yang sangat menyiksanya, lantas beliau pun mengadukan perihal ini kepada Allah sang Maha Penyembuh. Demi mendengar keluh nabi yang disayangiNya itu, Tuhan pun memberitahunya obat penawar sakit giginya tersebut. Allah menyuruh Musa untuk mencari sebuah tanaman (berdasar sebuah Riwayat, tanaman itu sejenis rerumputan) yang bisa dijadikan penawar dari sakit yang sedang dideritanya itu. Musa pun tanpa menunggu lama lagi segera bergegas mencari tanaman yang dimaksud oleh Tuhan tersebut. Dan selang beberapa waktu kemudian tanaman yang dimaksud berhasil ditemukan dan seketika itupun Musa segera mengkonsumsinya sebagai obat sesuai dengan apa yang telah diresepkan oleh Tuhan. Dan akhir kisah, sakit gigi beliau pun sembuh dan Musa bersyukur dengan kesembuhannya itu. Beliau lantas berujar,”Alhamdulillah berkat tanaman ini sakit gigi ku akhirnya sembuh”

Kemudian di lain waktu berselang lumayan lama dari kejadian itu, Musa menderita sakit gigi lagi. Dan seketika itu beliau teringat akan tanaman yang dahulu dianggapnya dapat menyembuhkan penyakit gigi yang pernah dialaminya. Tanpa membuang-buang waktu, Musa beranjak dari tempatnya dan mencari tanaman itu. Setelah tanaman itu berhasil didapat, Musa pun menyeduhnya dan menggunakannya sebagai obat seperti yang dahulu pernah diresepkan Tuhan. Dan selang beberapa waktu setelah meminumnya, tak nampak ada efek berarti dari tanaman yang “dianggap” oleh Musa dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Dan setelah dirasa cukup lama menunggu namun tak ada dampak yang berarti dari tanaman yang terlanjur dipercaya Musa sebagai obat yang sangat manjur bagi sakitnya itu, Musa pun mengadu kepada Allah perihal semua itu. Allah yang Maha Tahu pun kemudian perlahan menjelaskan perihal semua kejadian itu kepada Sang Nabi yang tiada seorang nabi pun pernah diajak bercakap-cakap dengan Nya selainnya.

“Hai Musa! Aku telah mengetahui semua yang telah engkau alami.”

“Engkaulah memang satu-satunya Yang Maha Mengetahui, wahai Tuhanku dan Tuhan sekalian alam,” jawab Musa.

“Hai Musa, ketahuilah bahwasannya ada sebuah pelajaran berharga dari semua kejadian yang telah engkau alami, wahai Nabiku.”

“Hikmah apakah yang Engkau maksudkan, ya Robb?”

“Tentang ikhtiarmu yang keliru.”

“Maksud Engkau?”

“Sadarilah wahai Musa, dahulu saat pertama kali engkau menderita sakit dan mengadu kepadaku bukankah Aku telah menunjukimu tentang sebuah tanaman yang dapat menjadi penawar bagi sakitmu?”

“Benar, wahai Tuhanku!”

“Dan saat Engkau menggunakannya sebagai obat dan ternyata mujarab, engkau kemudian menganggapnya sebagai sang penyembuh sakitmu.”

Musa masih Khusyu’ mendengar “Ceramah” Tuhannya.

“Kemudian,” lanjut Tuhan, “Setelah selang beberapa waktu saat engkau mengalami sakit yang sama, seketika itu pula engkau segera mencari tanaman yang terlanjur engkau anggap sebagai sang penyembuh sakitmu itu, bukan? Dan setelah engkau menggunakannya sebagai obat ternyata tidak manjur seperti dahulu, bukan? Nah disinilah letak kekhilafanmu, wahai Musa. Engkau lupa bahwasnnya yang bisa menyembuhkan segala penyakit adalah Aku. Obat hanyalah sebagai perantara saja. Terserah mau ku letakkan dimana bentuk kesembuhan dari sebuah penyakit. Semua itu kulakukan untuk melihat sejauh mana manusia berikhtiar menjemput kesembuhannya. Ingat, berbagai bentuk obat hanyalah sebuah perantara karena hak untuk menyembuhkan hanyalah di tanganKu. Mengertikah engkau Musa?”

Musa yang sedari tadi termangu mendengar “Khotbah” Tuhannya mendadak terkesiap dan sadar. Ia pun kemudian beristiqfar atas kekhilafannya dan bertasbih memuji ke–MahaSuci-an Tuhannya.

Dari kisah itu, nampaknya kita juga mulai tersadar bahwasannya kita selama ini memang sering seperti apa yang telah dilakonkan Musa dalam kisah tersebut. Bukankah terlalu sering kita menganggap bahwannya obat dari dokter lah yang dapat menyembuhkan penyakit yang sedang kita derita. Kita sering lupa bahwa di balik kesembuhan yang telah kita rasakan setelah sakit kita, ada kehendak Tuhan di baliknya. Obat, dokter, dan sarana penyembuhan lainnya adalah sebuah media/perantara saja, tak lebih. Dan terserah Allah dimana mau meletakkan kesembuhan seseorang, entah itu di obat A, Dokter C, Tabib B, Bidan D dll, semua terserah Allah. Karena sesungguhnya hikmah di balik itu semua adalah, tentang mengukur sejauh mana tingkat ikhtiar dan ke-tawakall-an manusia dalam menjemput kesembuhannya.

Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”,(Qs. Al Qiyaamah [75] : 27)

Maka jawabannya adalah, “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku”, (Qs. As Syu’araa’ [26] : 80)

Sebagai manusia yang berakal sehat, janganlah kita mengulang kisah Bani Isra’il dahulu (dan masih dilestarikan oleh sekelompok umat lain hingga kini) yang menganggap manusia yang bisa menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati dan berbicara saat masih oroknya, sebagai Tuhan. Padahal semua itu adalah mukjizat semata dan tidak akan pernah bisa terjadi jika Allah tak mengizinkannya. Lantas mengapa Tuhan melakukannya, hingga akhirnya kini banyak manusia yang tersesat dengan menuhankan manusia (Nabi) karena semua mukjizat itu? Salah satu jawabannya adalah karena Tuhan hendak memperlihatkan tingkat kedewasaan masing-masing manusia, dianggap dewasa dan berakal sehat jika mereka dapat mengerti maksud Tuhan dalam kisah Bani Isra’il dalam Al Qur’an (salah satunya dalam Surah Al Ma’idah [05] ayat ke 110*). Manusia dewasa dan berpikiran sehat adalah mereka yang dapat membedadkan Tuhan dan manusia. Sedangkan mereka yang masih belum dewasa dan pikirannya masih belum terbuka adalah mereka yang tidak dapat membedakan antara Tuhan, manusia/Nabi, sehingga Manusia atau Nabi pun dapat dialih-posisikan sebagai Tuhan yang wajib disembah. Semoga kita termasuk dalam golongan mereka yang dewasa dan masih dapat berpikir sehat, Tuhan dan manusia jelas berbeda, bukan?


Note :

“(ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”. (Qs. Al Ma’idah [05] ayat ke 110)
Read More

Cerita Cerdas (Tuhan)


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen. “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong...
Read More
Wednesday, 8 February 2012

The Way You Look At Me


No one ever saw me like you do
All the things that I could add up to
I never knew just what a smile was worth
But your eyes say everything without a single word

'Cause there's somethin' in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You made me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's somethin' in the way you look at me

If I could freeze some moment in my mind
Be the second that you touch your lips to mine
I'd like to stop the clock, make time stand still
'Cause, baby, this is just the way I always wanna feel

'Cause there's somethin' in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You made me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's somethin' in the way you look at me

I don't know how or why
I feel different in your eyes
All I know is it happens every time

'Cause there's somethin' in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You made me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's somethin' in the way you look at me
Read More
Tuesday, 7 February 2012

Siapa Yang Tak Mati


Suatu ketika ada seorang janda yang sangat berduka karena anak satu-satunya meninggal dunia. Sembari membawa jenazah anaknya, wanita ini menghadap Sang Guru untuk meminta mantra atau ramuan sakti yang bisa menghidupkan kembali anaknya.

Sang Guru mengamati bahwa wanita di hadapannya ini tengah tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sesekali ia meratap histeris.

Alih-alih memberinya kata-kata penghiburan atau penjelasan yang dirasa masuk akal, Sang Guru berujar:

"Aku akan menghidupkan kembali anakmu, tapi aku membutuhkan sebutir biji lada."

"Itu saja syaratnya?" tanya wanita itu dengan keheranan.

"Oh, ya, biji lada itu harus berasal dari rumah yang anggota penghuninya belum pernah ada yang mati."

Dengan ‘semangat 45’ wanita itu langsung beranjak dari tempat itu, hatinya sangat antusias, "Guru ini memang sakti dan baik sekali, dia akan menghidupkan anakku!"

Dia mendatangi sebuah rumah, mengetuk pintunya, dan bertanya: "Tolonglah saya. Saya sangat membutuhkan satu butir biji lada. Maukah Anda memberikannya?" "Oh, boleh saja," jawab tuan rumah. "Anda baik sekali Tuan, tapi maaf, apakah anggota rumah ini belum pernah ada yang mati?" "Oh, ada, paman kami meninggal tahun lalu." Wanita itu segera berpamitan karena dia tahu bahwa ini bukan rumah yang tepat untuk meminta biji lada yang dibutuhkannya.

Ia mengetuk rumah-rumah berikutnya, semua penghuni rumah dengan senang hati bersedia memberikan biji lada untuknya, tetapi ternyata tak satu pun rumah yang terhindar dari peristiwa kematian sanak saudaranya. "Ayah kami barusan wafat...," "Kakek kami sudah meninggal...," "Ipar kami tewas dalam kecelakaan minggu lalu...," dan sebagainya.

Ke mana pun dia pergi, dari gubuk sampai istana, tak satu tempat pun yang memenuhi syarat tidak pernah kehilangan anggotanya. Dia malah terlibat dalam mendengarkan cerita duka orang lain. Berangsur-angsur dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam penderitaan ini. Tak seorang pun yang terlepas dari penderitaan.

Pada penghujung hari, wanita ini kembali menghadap Sang Guru dalam keadaan batin yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia mengucap lirih, "Guru, saya akan menguburkan anak saya." Sang Guru hanya mengangguk seraya tersenyum lembut.

Mungkin saja Sang Guru bisa mengerahkan kesaktian dan menghidupkan kembali anak yang telah mati itu, tetapi kalau pun bisa demikian, apa hikmahnya?

Bukankah anak tersebut suatu hari akan mati lagi juga?

Alih-alih berbuat demikian Sang Guru membuat wanita yang tengah berduka itu mengalami pembelajaran langsung dan menyadari suatu kenyataan hidup yang tak terelakkan bagi siapa pun: Siapa yang tak mati?
Read More

Belajar Dari Roti Dan Semut


Banyak pelajaran berharga, justru datang dari hal-hal yang remeh. Ustadz Yusuf Manshur, Pimpinan Pengajian Wisata Hati justru belajar ilmu sedekah, yang kini menjadi spesialisasinya, dari roti dan semut. Dan, 'laboratorium' tempatnya berguru adalah lembaga pemasyarakatan.

Ustadz muda ini memang pernah dibui. Urusan bisnis menyeretnya pada kasus pidana hampir 8 tahun silam. Ia masuk bui tahun 1998 selama dua bulan.

Di balik jeruji penjara inilah, ia menyadari harta ternyata tidak mampu menyelamatkannya, bahkan untuk urusan dunia saja, ketika ia membutuhkannya, ia tidak punya. ''Banyak orang mencari-mencari, begitu mau menikmati nggak ada. Akhirnya saya sadar, bahwa fungsi sedekah yang paling utama kalau orang mengerti, menyelamatkan dia di dunia dan akhirat,'' ujar penggagas sinetron Maha Kasih yang berhasil mengantongi rating tertinggi ini.

Suatu hari di penjara, dalam kondisi lapar -- hari itu entah kenapa cadongan (jatah nasi) tidak datang -- ia teringat mempunyai sepotong roti. Namun saat hendak disantap, ia melihat semut berbaris di dinding selnya, mencari makan.

''Tuhan elu sama dengan Tuhan gue. Begini dah, kalau gue berdoa tidak bakal terkabul karena dosa gue banyak, tapi, kalau elu pada yang berdoa barangkali terkabul. Nih, elu makan roti, tapi doakan gue bisa makan nasi. Perut lapar, nih,'' ia menirukan lagi ucapannya saat itu.

Yusuf pun meletakkan roti dekat semut dan membelakangi. Begitu, ia tengok kembali ke arah semut, roti pun ternyata sudah ludes. Anehnya, ujar Yusuf, mestinya semut berjalan lurus tapi saat itu ia melihat keajaiban, semut menuju ke bawah seperti ingin mendatanginya. ''Rupanya ada sesuatu yang ingin Allah ajarkan kepada saya. Nggak sampai sepuluh menit saya mendapat nasi bungkus dari rumah makan Padang,'' ujarnya.

Dari kejadian itu ia menyimpulkan, sedekah ini sangat istimewa.'' Saya penasaran dan mencari hadis-hadis qudsi yang ajaib seperti,'' ujarnya. Ia juga mulai gemar mengamati keutamaan berbagi. Perlahan, sisi spiritualnya kembali terasah. Di penjara pula ia menjadi seorang hafidz (penghafal Alquran).

Yusuf mengaku banyak mengambil hikmah dari kejadian masa lalu. Ia tidak pernah menyesali diri karena masuk bui. ''Dulu memang sempat berpikir, 'Ngapain malah jadi saya yang dipenjara?', Tapi saya berpikir positif saja, pasti akan ada hikmah yang bisa dipetik,'' lanjut bekas qori cilik nasional ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri Tangerang ini mengaku mendalami Islam pertama kali saat menjadi 'santri sembunyi-sembunyi' di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan. Maksudnya, ia tidak terdaftar sebagai santri, namun turut belajar di perantren itu.

Lepas dari madrasah tsanawiyah, ia masuk ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol Jakarta Barat. Tahun 1992 ia lulus sebagai siswa terbaik, dan melanjutkan ke IAIN, kini Universitas Islam Negeri Jakarta.

Keluar dari penjara tahun 1999, ia bertemu seorang ulama lokal bernama Ustadz Basyuni. ''Ada seorang haji, orang Sunda tapi punya rumah makan Padang di Terminal Kalideres. Mau nggak kamu mengajar di terminal itu setiap malam Rabu bersama dia?'' ia menirukan.

Yusuf menerima tawaran itu. Jamaah pengajiannya sebagian besar adalah orang-orang yang mencari makan di sekitar terminal itu. ''Ada preman, calo, bekas pembunuh, bahkan ada yang pernah memerkosa mertuanya. Namun hidayah Allah itu kan untuk siapa saja.''

Sebelum mengajar mengaji, ia berjualan es kacang hijau. Modalnya saat itu hanya Rp 15 ribu, pemberian seorang kerabatnya sesaat seteleh keluar dari penjara.

Hari pertama berjualan, dari 75 kantong plastik yang harganya Rp 500, cuma laku lima bungkus. ''Hari itu saya hanya mojok saja merenungi nasib,'' ujarnya.

Sisa dagangan yang 70 bungkus itu ia awetkan dengan bongkahan balok es seharga Rp 1.500 yang uangnya diperoleh dengan berhutang. Ia sempat menangis. ''Ya Allah, masak saya sampai ngutang Rp 1.500.''

Ia lalu teringat teori semut-roti di penjara. Paginya, ia membagikan lima bungkus es secara cuma-cuma kepada pengemis di terminal itu. Tak disangka, tanpa perlu naik-turun bus Jakarta-Merak untuk menawarkan, dagangannya laku keras.

''Ini pelajaran kedua bagi saya: sedekah itu harus di depan, jangan di belakang atau nunggu sisa,'' jelasnya. Menurut dia, kalau sedekah dilakukan di depan, maka sama artinya dengan mengundang kekuasaan Tuhan untuk turut andil.

Kini Yusuf Manshur lebih dikenal sebagai dai dengan konsep Pengajian Wisata Hati-nya. Jamaahnya tersebar di 11 provinsi dan di masjid-masjid perkantoran di Jakarta. Tiap akhir pekan, pesantrennya dipadati jamaah korporat untuk mengaji.

Konsep sedekah pula yang menyeretnya masuk dunia sinema elektronik (sinetron). Melalui Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata. Sejumlah artis turut mendukungnya, antara lain Marsyanda, Dessy Ratnasary, Tora Sudiro, Ririn, Nabila Syaqieb, Didi Petet, Syarul Gunawan, dan Paramitha Rusyadi.

Menurut dia, sedekah adalah salah satu upaya untuk menyelematkan bangsa dari keterpurukan dan kebangkrutan. Ia mencanangkan slogan 'selamatkan Bangsa dengan sedekah' untuk membuka tahun 2006. ''Sedekah dapat mengubah maqam dari yang tadinya miskin menjadi kaya, kaya menjadi mulia, sakit menjadi sehat, dan sehat menjadi terjaga,'' tutur Yusuf Manshur optimis.
Read More
Friday, 3 February 2012

Si Seribu Yang Bijak


Uang Rp.1000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat yang luas. Singkat cerita, empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda.

Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, Uang Rp.100.000 bertanya kepada Uang Rp.1000, dengan penuh kesombongan "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis...?"

Dijawablah oleh Uang Rp. 1000, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang2 bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis"

Lalu Uang Rp.1000 bertanya balik kepada Uang Rp.100.000, "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?"

Dijawab oleh Uang Rp. 100.000, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"

Lalu Uang Rp.1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"

Dijawablah, "Belum pernah"

Uang Rp.1000. pun berkata lagi, "Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di Mesjid-mesjid, dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan karena sebuah nilai tapi karena manfaat..."

Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.

PESAN MORAL :
Bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk sebuah kesombongan. Bukannya saya menyuruh kalian untuk banyak memiliki uang seribuan, tapi disini ada sebuah manfaat yang besar dari uang seribu. kaya silahkan, tapi manfaatkan harta itu kedalam kebaikan banyak orang. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri Anugerah dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.
Read More
 
;