Wednesday 1 February 2012

Kenapa Rasulullah Menangis


Mughirah ibn Syu'bah meriwayatkan...
Rasulullah terbiasa berlama-lama melakukan shalat malam. Saking lamanya, kedua kaki beliau sampai bengkak. Suatu ketika, beliau ditanya kenapa masih melakukan itu padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa beliau.

"Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang selalu bersyukur?" jawab Rasulullah, mengajak para sahabat untuk merenungkannya.

Sahabat Atha' dan Ubaid ibn Umar menemui Aisyah. Keduanya ingin mengetahui hal yang paling menakjubkan dari Rasulullah yang Aisyah tahu.

Aisyah tiba-tiba menangis, dan bercerita...

Suatu malam, ia melihat Rasulullah SAW terbangun. Beliau meminta waktu untuk beribadah. Beliau menangis sepanjang munajatnya hingga pangkuannya basah oleh air mata. Sampai kemudian Bilal datang memberitahukan bahwa waktu subuh telah datang. Bilal melihat Rasulullah SAW menangis.

"Bukankah dosa-dosamu telah diampuni, ya Rasulullah?" tanya Bilal.

Rasulullah menjawab, "Tidakkah pantas jika aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur?"

Beliau lantas menceritakan bahwa serangkai ayat Al-Quran telah turun. Akan rugi orang yang membacanya tapi tidak mau merenungkannya.

Dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal, yaitu mereka yang berzikir kepada Allah, baik sambil berdiri, duduk, atau berbaring, seraya merenungkan penciptaan langit dan bumi, lalu berkata, "Ya Allah! Tidakkah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, jagalah kami dari siksa api neraka." (QS Al Imran : 190-191)
 
;