Saturday, 26 November 2011

Hati Danau

Disebuah pondok, ada seorang murid yang selalu nampak muram akhir-akhir minggu ini. tidak pernah menampakkan senyuman bahagiannya, seperti menyembunyikan satu masalah yang besar didalam lubuk hatinya. diam-diam ada salah satu guru yang mengamati perlakuannya yang berbeda dari sang murid. sang guru menyadari sekali kalau muridnya itu sedang mengalami suatu masalah...

akhirnya saat murid itu menyendiri, sang guru mendatanginya untuk memberikan satu pelajaran berharga.

Guru :
"nak, nampaknya akhir-akhir ini engkau sering murung. adakah masalah yang mengganggu fikiranmu???"

Murid :
"iya guru, akhir-akhir ini aku sering mendapatkan masalah. seakan-akan masalah itu memburu dan selalu menghujam dikehidupanku. lama kelamaan aku tidak sanggup untuk menahannya guru"

Guru :
"apakah masalahmu sebesar itu??? atau hatimu yang terlalu membesarkan masalah yang hinggap dikehidupanmu???"

Murid :
"setiap satu masalah datang dan hampir terselesaikan, selalu muncul masalah baru yang lebih rumit guru. aku selalu berusaha menyelesaikannya, tapi aku selalu merasa ini terlalu berat"

Guru :
"akan aku ajari kau sesuatu yang berguna untuk hidupmu. sekarang ambillah satu gelas air dan dua genggam garam"

Murid :
"iya guru, akan segera aku ambilkan"

setelah beberapa lama murid itu kembali, sedangkan sang guru sudah menunggu dipinggir danau. setelah membawa segelas air dan dua genggam garam, akhirnya ia mulai penasaran tentang apa yang akan sang guru ajarkan kepadanya...

Guru :
"sekarang masukan segenggam garam itu, kegelas yang berisi air itu. (kemudian muridpun menaburkan garam itu kedalam gelas yang telah ia bawa) lalu minumlah perlahan, habiskan bila kau sanggup.

Murid :
"(menuangkan garam dan memulai meminumnnya) asin sekali guru.. beberapa tetes saja sudah membuat mulutku tidak kuat untuk merasakannya guru". *hampir muntah *masih bingung apa yang akan diajarkan gurunya

Guru :
"terlalu asin bukan??? karena ditempatkan digelas yang kecil. sekarang satu genggam garam yang lain coba kau taburkan didanau ini. kemudian minumlah air didanau itu. dan rasakan akankah masih terasa asin...

Murid :
"(menaburkan garam dan memulai meminumnya) tidak asin guru, air didanau ini sangat segar"

kemudian guru itu menjelaskan..
iyaaa, garam yang kau gengam itu ibarat suatu masalah. tuhan sudah berjanji bahwa Dia tidak akan memberi ujian dan cobaan melebihi kapasitas kita. tuhan selamanya hanya akan memberikan ujian seperti segenggam garam itu tidak akan lebih. sedangkan rasa asin yang kau rasakan adalah keluhan atas apa yang sedang menimpamu. sedangkan gelas dan danau itu ibarat hatimu. jika hatimu kecil seperti gelas, jauh dari rasa syukur dan selalu berfikir negatif tentang kekuasaan tuhan. maka yang akan kau temui hanya keluhan yang tidak akan merubah hidupmu menjadi lebih baik. sedangkan bila hatimu sebesar danau, kau ibarat orang yang bisa bersyukur dengan hal apa saja dari yang kecil sampai terbesar. maka kau tidak akan merasa ada masalah besar karena kau mampu untuk melihat kekuasaan tuhanmu. bila hati kita seperti gelas, kita akan menikmati kepahitan hidup itu dengan penderitaan, sedangkan bila hati kita seperti danau, sebanyak apapun garam yang ditaburkan kita masih bisa merasa tenang dan tidak menjadikannya sebagai beban hidup. sekarang kau mengerti??? jadikanlah hatimu seluas danau ini....
 
;