Sangat manusiawi, ketika seseorang menjelek-jelekan kelemahan kita, maka kita akan segera membalas dan mulai mencari kesalahan/kekurang orang tersebut. Namun Rasulullah lewat hadist diatas, menasehati kita agar kita sebaiknya mendengarkan secara pelan-pelan ucapan tersebut dan mengevaluasi diri kita terlebih dahulu. Bila ada hal yang bisa kita perbaiki, maka akan sangat bermanfaat bagi kita. Walaupun demikian, bila kritikan tersebut tidak berdasar, maka kita akan mendapat pahala karena kesabaran dan sifat baik untuk tidak membalasnya. Malaikat akan mengambil alih tugas membela kehormatanmu dan menutup rapat-rapat pintu syaithan dan hawa nafsu (amarah).
Hal ini dilandasi oleh satu kisah menarik yang terangkum dalam suatu hadist
Suatu ketika sahabat Abu Bakar Siddiq ra sedang duduk bersama Rasul ketika seorang pria datang dan memulai menghina Abu Bakr. Namun Abu Bakr tetap diam. Hingga akhirnya, dia (Abu Bakr) mulai berkata untuk membela diri. Ketika itu, Nabi Muhamad berdiri dan meninggalkan mereka. Abu Bakr dengan segera mengejar Rasul sambil menanyakan apakah ada hal yang salah yang telah ia perbuat. Rasulullah kemudian membalasnya, seandainya kamu diam maka malaikat akan berbicara atas mu. Tetapi ketika kamu meresponnya, syaithan akan datang dan duduk disamping kamu. Sehingga ketika Rasul tidak sanggup duduk ketika syaithan datang, kemudian Rasul pergi.