Thursday 25 August 2011

Bahaya dzalim

Dinukilkan dari Imam Ali bin Husain tentang dihisabnya semua mahluk dihari kiamat dan dikembalikannya hak milik kepada yang berhak. Beliau bersabda:

"Pada hari kiamat, Allah SWT akan membangkitkan manusia dari kubur mereka..., Allah SWT berfirman, `Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, Mahabijak lagi adil, yang tidak akan berbuat kezaliman. Hari ini Aku akan menghukumi diantara kalian dengan keadilan-Ku. Hari ini tidak seorangpun yang dizalimi disisi-Ku. Aku akan mengambil hak yang lemah dari yang kuat, dan yang dizalimi akan mengqishash dengan yang serupa, baik perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk, dan Aku akan memberikan pahala atas segala pemberian. Hari ini, tidak ada orang yang zalim disisi-Ku dan tak seorangpun yang terzalimi olehnya, kecuali kezaliman yang telah dimaafkan oleh orang yang dizalimi. Aku akan memberikan pahala bagi orang yang memaafkan kesalahan orang lain dan membebaskan tanggung jawab yang ada pada orang yang menzalimi. Dan Aku akan ambil baginya pemberian maaf tersebut pada saat perhitungan(hisab). Oleh karena itu, hendaklah kalian berpegang pada komitmen, wahai semua mahluk, dan ambillah hak kalian dari mereka yang menzalimi kalian didunia, niscaya Aku akan menjadi saksi bagi kalian atas mereka dan cukup bagi-Ku sebagai saksi.`"

ada satu riwayat yang saya dengar saat kajian:
ada seseorang yang bagus ibadahnya, sholatnya, hajinya, zakatnya, dan amal-amal lainya terlihat sempurna. tapi dia tidak bisa menjaga dirinya agar adil, menjaga mulutnya agar tidak mencaci, menghina dan menyakiti hati.

ketika hari pembalasan, si fulan dipanggil untuk perhitungan amal. si fulan menang dan akan dimasukkan kesyurga. tapi si fulan pernah mendzolimi dan orang yang terdolimi ini belum memaafkan dan belum ikhlas atas perlakuan si fulan.

pertama si A dipanggil, karena si fulan pernah menfitnah si A. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke Si A.

kedua si B dipanggil, karena si fulan pernah mencaci maki si B. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke Si B.

ketiga si C dipanggil, karena si fulan pernah mengadu domba si C. kemudian pahalanya dipotong dan diberikan ke si C.

kempat dan seterusnya dipanggil karena si fulan berbuat dzalim, kemudian tidak pernah menyadarinya dan tidak meminta dihalalkan/dimaafkan sampai meninggal dunia. sampai yang terakhir pahalanya habis dan tidak bisa memberikan pahala kepada orang terakhir yang ia dzalimi, dan akhirnya dosa si Z diberikan kepada si fulan karena tidak bisa menganti kedzalimannya itu dengan pahala.

mengerikan yaaa,..
alangkah sia-siannya amal ibadah kita yang kita lakukan sungguh-sungguh, tapi kita sendiri yang merusaknya dengan melakukan ke dzaliman. adili diri kita sendiri sebelum mengadili orang lain. sebelum terlambat mari kita cari pintu maaf didunia ini kepada semua orang yang pernah kita dzalimi, kemudian menjalani hidup ini dengan cara yang lebih baik :)
 
;