Monday, 12 December 2011

Ngomong Soal JIL


Ada perusakan islam terprogam dengan rapi, bergerak seperti bunglon yang kadang kita tidak bisa membedakan warnanya yang berubah-ubah, terstruktur didalam instansi-instansi pemerintahan, dan sasarannya adalah merusak akidah orang-orang awam dalam mengambil keyakinan dalam agama...

klo dari anda ada yang berfikir JIL (jaringan Islam Liberal), berarti tebakan anda benar. Islam dan Liberal adalah dua istilah yang antagonis, saling berhadap-hadapan tidak mungkin bisa bertemu. Namun demikian ada sekelompok orang di Indonesia yang rela menamakan dirinya dengan Jaringan Islam Liberal (JIL). Suatu penamaan yang “pas” dengan orang-orangnya atau pikiran-pikiran dan agendanya. Islam adalah pengakuan bahwa apa yang mereka suarakan adalah haqq tetapi pada hakikatnya suara mereka itu adalab bathil karena liberal tidak sesuai dengan Islam yang diwahyukan dan yang disampaikan oleh Rasul Muhammad , akan tetapi yang mereka suarakan adalah bid'ah yang ditawarkan oleh orang-­orang yang ingkar kepada Muhammad Rasulullah .

Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahid dan Abdurrahman Wahid (yang ngefans sama Gus Dur coba liaht disitunya JIL. maka kalian akan tau siapa Gus Dur sebenarnya). (Adiyan Husaini dalam makalah Islam Liberal dan misinya menukil dari Greg Barton, Sabili no. 15: 88). Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun l970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme agama dengan menyatakan: “Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh diatas dasar paham kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama” (Nurcholis Madjid: 239)

Lalu sekarang muncullah apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang mengusung ide-ide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang cocok dengan pikirannya.

Bahaya JIL
  1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang diridhai oleh Allah , tetapi menyuarakan pemikiran-pemikiran yang diridhai oleh Iblis, Barat dan pan Thaghut lainnya. Mereka lebih menyukai atribut-atribut fasik dari pada gelar-gelar keimanan karena itu mereka benci kepada kata-kata jihad, sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka rela menyebut Islamnya dengan Islam Liberal
  2.  Mereka beriman kepada sebagian kandungan al-Qur'an dan meragukan kemudian menolak sebagian yang lain, supaya penolakan mereka terkesan sopan dan ilmiyah mereka menciptakan "jalan baru" dalam menafsiri al-Qur'an. Maka pantaslah mengapa rasulullah bersabda: "Yang paling saya khawatirkan atas adaalah orang munafik yang pandai bicara. Dia membantah dengan Al-Qur'an" 
  3. Mereka tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi , para sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Mereka lupa bahwa sikap seperti inilah yang diancam oleh Allah: "Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali." (QS. An-Nisaa' 115) 
  4. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada nafsunya sendiri, sebab mereka mengaku sebagai “pembaharu” bahkan “super pembaharu” yaitu neo modernis. Allah berfirman:
    Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi," mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman," mereka menjawab, "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman." Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. ( Al-Baqarah 11-13).
  5. Kesamaan cita-cita mereka dengan cita-cita Amerika, yaitu menjadikan Turki sebagai model bagi seluruh negara Islam. Prof. Dr. John L. Esposito menegaskan bahwa Amerika tidak akan rela sebelum seluruh negara-negara Islam tampil seperti Turki. (hati-hati yang diturki, Liberalismenya sangat kuat)
Banyak sekali sebenarnya yang dilakukan JIL ini dalam merusak agama islam, hebatnya mereka mendapatkan tempat-tempat penting di Republik Indonesia ini.

  • Departemen Agama.
  • Mensekseg.
  • Departemen Luar Negri .
  • Menkokesra.
  • Universitas Islam ( UIN ) Syarif Hidayatullah,UIN- Sunan Kalijaga, IAIN-Makasar, UGM, Jayabaya, Paramadina, IAIN Sunan Gunungjati, IAIN Sunan Ampel dll
  • Organisasi Islam : NU dan Muhammadiyah.
  • LSM : Jaringan Islam Liberal /JIL/Islib  
  • LSI : Faith Freedom International Indonesia, Ford Foundation, Libforall, LKiS-Wahid Institute, Komnas Perempuan, ICRP, CRCS, Freedom Institute dll.
 Mau tahu siapa saja tokoh-tokoh perusak agama yang tersebar didalam katagori diatas silahkan Klik Disini. banyak perkataan mereka yang menyakiti hati orang muslim, "al-quran harus direfisi, Hadist tidak kompeten dipakai jaman sekarang, Jilbab hanya budaya arab, Muslimah tidak wajib memakai jilbab, Inti sholat hanya mengingat (tidak melakukan sholat 5 waktu), dan masih banyak lagi." *astafirullah

Semoga hati kita selalu dijaga dan selalu diarahkan  kejalan yang lurus :)
 
;