ulama yang berada diatas kebenaran senantiasa mengamalkan ilmunya. ia tidak hanya menjadi orang yang menyuarakan kebenaran namun juga orang yang menegakkannya. inilah keadaan ulama-ulama rabbani, baik dari zaman dahulu maupun sampai akhir zaman.
salah satu ulama pada masa kita yang demikian adalah imam ahli hadist, syaikh muhammad nashiruddin al-albani. kepakarannya dibidang hadis sudah tidak diragukan lagi. apa yang beliau temui dari warisan rasulullah dari hadis-hadis yang mulia, beliau terapkan dalam kehidupan beliau sendiri. inilah sepotong kisah akhlak syaikh al-albani yang dituturkan oleh orang-orang yang berada disekitar beliau.
meringankan beban orang lain, berikut adalah kisah yang diceritakan oleh muhammad al-khatib dalam majalah Al-ashalah tentang semangat al-albani dalam meringankan beban orang lain. betapa sering aku mengajak beliau untuk membangun masjid, membantu kaum fakir, para janda dan peminta-minta. beliau tidak pernah menolak permintaanku.
suatu ketika, datang seorang laki-laki yang sedang sakit dan harus menjalani pengobatan suntikan. sekali suntikan biayanya sekitar dua puluh dinar sedangkan ia butuh lima belas kali suntikan. syekh memintaku agar pergi kerumahnya untuk mencek kebenaran pengaduannya. setelah kami mengetahui kebenaran pengaduannya, syekh al-albani menyerahkan kepadaku sejumlah uang dan kami pun membelikan obat suntikan itu untuknya.
ketika aku berniat membangun rumah, aku membutuhkan sejumlah uang, sudah kesana kemari aku mencari pinjaman, namun aku tidak memperolehnya. lalu aku teringat kepada seorang lelaki kaya yang dikenalkan oleh syekh al-albani. aku berkata kepada istri beliau "Semoga anda dapat menyampaikan kepada beliau agar beliau menjadi perantara kepada si fulan agar si fulan bersedia meminjamkan uangnya"
Pada haru berikutnya, ketika aku sedang duduk dikantorku, beliau *syekh al-albani berkata "hai muhammad engkau ingin agar aku menjadi perantaramu kepada si fulan agar ia mau meminjamkan uangnya untuk mu???"
"benar ya syekh" jawabku
"aku lebih berhak untuk meminjamkan uang, aku akan memberikan kepadamu berapa yang engkau perlukan" kata syekh al-albani
akupun menangis dan berkata "semoga allah membalas andan dengan kebaikan , wahai syekh kami"
akan tetapi,demi allah, tidak pernah terlintas dibenakku mendapatkan pinjaman itu dari beliau karena aku tidak pernah tahu apa yang beliau miliki. ketika beliau memberiku uang tersebut, beliau berkata "ini adalah hadiah sebanyak seratus dinar". akupun kembali menangis, semoga allah membalas beliau dengan kebaikan dan semoga allah merahmati beliau.
kisah lainnya baru saja terjadi, ketika beliau berada disebuah rumah sakit, datanglah seorang wanita yang mengadu kepada beliau bahwa ia terjebak dalam cengkraman bank. ia meminjam dari sebuah bank uang sejumlah 9000 dinar. lalu pinjaman itu berbunga. ia darang menemui beliau seraya memohon agar beliau membantu melepaskan dirinya dari masalah tersebut. sbagaimana biasanya, beliau menyuruhku agar mengecek kebenaran pengaduan tersebut. ternyata pengaduan wanita itu benar dan beliau sepakat meminjaminya 7000 dinar. wanita itu datang dengan membawa anak-anaknya. syekh al-albani berkata kepadanya "ini seribu dinar hadiah dariku dan ini uang yang ingin kau pinjam".
bukan kepalang gembirannya wanita dan anak-anaknya itu, mereka mendoakan kebaikan untuk beiau, akupun turuk mendoakkan beliau. lalu, beliau menghadap kearah kami dan berkata "wahai ikhwan, demi allah, aku berangan menjadi seorang miliyarder sehingga aku dapat membebaskan ribuan orang seperti wanita ini dari belitan bunga riba"
yap, ini hanya sebagian kecil kisah nyata yang dirasakan oleh orang-orang disekitar syekh al-albani. jika kalian tau berapa nilai dinar terhadap rupiah mungkin kalian akan terkaget-kaget. coba dilihat sendiri kurs dinar terhadap rupiah. beliau ikhlas dan tidak pernah pamrih saat menolong. ini hanya sepenggal cerita, semoga kita diberikan ijin oleh allah untuk menjadikannya pelajaran dan menirunya sebagai bentuk amal kita. amien :)