Thursday, 23 June 2011

Rafah Shop II




paragon satu, dengan sablon karet, rafah shop selalu memberikan kualitas yang luar biasa dengan harga terjangkau. harga tergantung pada model design dan atribut bordir/sablon. harga berkisar antara 60-80K. silahkan lihat-lihat dan order bila berminat :)
Read More
Saturday, 11 June 2011

Miliki Harga Diri

Apalah artinya punya rumah lapang kalau hati sempit!? Apalah artinya penampilan yang indah tapi berhati busuk!? Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa miskin!? Apalah mamfaatnya segala ada tapi hati selalu nelangsa!? Apalah artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya sangat tergantung kepada hati kita sendiri.

Syang seribu sayang kita amat sibuk memperindah rumah, tubuh, penampilan, tapi tidak pernah sibuk memperindaj qalbu. Kita sibuk memperkaya harta tapi jarang memperkaya hati, maka tidak usah heran kalau hidup ini hanya perpindahan dari derita ke sengsara, dari gelisah ke nestapa, dari resah ke musibah, seperti tiada berujung walaupun sudah mendatangi tempat manapun, memiliki apapun, memakan segala apapun.

Padahal Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ketahuilah bahwa dalam tubuh ini ada segumpal daging yang kalau baik maka akan baiklah sekujur tubuhnya, begitupun kalau buruk maka akan buruklah seluruh sikapnya, itulah yang dinamakan qalbu" (HR. Bukhari Muslim).

Nah, saudaraku sekalian, adalah mimpi di siang bolong, kalau kita ingin merasakan hidup bahagia yang asli tanpa kita mengetahui bagaimana caranya hidup dengan memelihara qalbu kita ini. Dijamin seratus persen tidak akan pernah merasakan kebahagiaan maupun kemuliaan tanpa kesungguhan menata hati ini.

Salah satu biang busuknya hati kita ini adalah kalau sudah tertipu dalam mencari harta. Seakan hidup hanya akan terhormat dan terjamin dengan banyak uang, sehingga tidak peduli lagi halal haramnya. Bagi yang tidak punya uang pun tidak kalah salahnya, ada sebagian dari kita yang sering cari jalan pintas, ingin untung besar dengan cara enteng, sehingga selain tidak berharta juga tidak punya harga diri.

Justru sering kita saksikan orang jadi hina dan sengsara oleh limpahan harta dan kedudukannya sendiri yang tentu karena diperolehnya dengan cara yang tidak benar.

Sepatutnya kalau harta kita tidak banyak maka perkayalah batin kita sehingga tetap terhormat, tidak menjadi peminta-minta, atau benalu bagi yang lain (lihatlah para koruptor, tukang disuap yang malang, sesungguhnya harta mereka sudah melimpah tapi disiksa dan dihinakan oleh Allah dengan kemiskinan di hatinya sehingga terus saja meminta-minta, menghisap sana sini bahkan kepada rakyat kecil sekalipun dengan menggadaikan harga dirinya, perbuatan ini sungguh hina dan patut kita kasihani).

Orang yang rizkinya masih pas-pasan bisa jadi lebih mulia dan terhormat kalau dapat menjaga harga dirinya. Maka, marilah sekuat tenaga jangan sampai kita menghinakan diri sebagai peminta-minta, apalagi memeras keringat orang dengan cara yang tidak halal, sungguh aib. Percayalah rizki dari Allah sangat melimpah, tidak akan tertukar, lihat kerbau saja yang tidak sekolah rizkinya tetap tercukupi, apalagi diri kita manusia yang diberi akal dan iman, niscaya kita akan bertemu dengan rizki dalam keadaan terhormat.

Marilah saudaraku kita singsingkan lengan lebih serius, kita simbahkan keringat kerja keras kita di jalan yang halal, didampingi dengan ibadah dan do'a kita yang sungguh-sungguh, jangan risaukan cemoohan orang tentang harta atau rumah kita yang sederhana dan tidak berharga yang penting kita bisa mewariskan yang termahal bagi keluarga, anak-anak, dan lingkungan kita yaitu hidup dengan memiliki harga diri, tidak pernah mau hidup menjadi beban dan benalu bagi orang lain.
Read More
Friday, 10 June 2011

Dhuha's

Luangkan waktumu sejenak, renungilah hadist tentang kemegahan sholat dhuha dibawah ini. amalan yang kecil, mudah, ringan, dan tanpa biaya (hheehhee) tetapi mempunyai nilai dihadapan allah azza wajalla sangat luar biasa.

Sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).

Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra: “Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk tidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.

“Dari Abu Huraerah ridliyallhu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU, ALLHU AKBAR), setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha” (Riwayat Muslim, Dalilil Falihin).

Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa shalat empat rakaat dipagi hari, Allah bakal menjamin dan mencukupkan segalanya dengan limpahan barakah sepanjang hari itu, sehingga bathinpun akan terasa damai walau apapun tantangan hidup yang merongrong, karena dia telah sadar semua itu ketetapan Allah : “Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk KU, yaitu sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya’la).

menurut anda??? luar biasa bukan???
mari kita sukseskan sholat dhuha, tapi tetep sholat wajib yang utama lho yaaa.
sholat dhuha setiap hari, insya allah :)
Read More
Thursday, 9 June 2011

Keutamaan doa Sapu jagat




اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (Muttafaq 'alaih)

Manfaat doa ini sangat luar biasa. Kandungannya mencakup kebaikan yang diinginkan setiap insan sejak di dunia hingga akhirat. Kebaikan di dunia mencakup setiap yang diinginkan dari masalah dunia berupa kesehatan, tempat tinggal yang luas, rizki yang banyak dan halal, istri shalihah, anak shalih, ilmu bermanfaat, amal shalih, ibadah khusu', kendaraan yang nyaman, nama baik dan lainnya.


Sedangkan kebaikan di akhirat yang tertinggi adalah masuk surga dan mendapat ridla Allah serta kenikmatan-kenikmatan yang mengirinya berupa rasa aman dari huru-hara yang mengerikan di padang mahsyar, diringankan hisab dan lainnya. Maknanya juga meminta agar diselamatkan dari siksa-siksa dan penderitaan yang ada di kubur, padang mahsyar, dan di neraka.


Sedangkan maksud diselamatkan atau dipelihara dari siksa neraka adalah dimudahkan untuk menjauhi jalan yang menghantarkan ke neraka berupa menjauhi maksiat dan dosa serta meninggalkan perkara syubuhat dan haram.


Qasim bin Abdurrahman berkata, "siapa yang diberi kalbu yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan jasad yang sabar dan tangguh, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta di pelihara dari siksa neraka."


Karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengannya dan sangat menganjurkan umatnya untuk membaca doa ini.
Read More
Sunday, 5 June 2011

Riba = 36 X zina


benar, ternyata dosa riba lebih besar dari dosa zina. mungkin anda terkejut sebagaimana saya juga kaget ketika tahu bahwa rasulullah SAW mengancam dengan amat sangat keras bahwa satu dirham riba lebih jelek dari pada 33 pezina. dalam riwayat lain disebutkan bahwa riba ada 72 jenis, yang terendah adalah seorang laki-laki yang mezinai ibunya sendiri. naudzubillahi min dzalik :(

saya jadi teringat, suatu kali tetangga saya yang berprofesi sebagai lintah darat marah-marah dalam pengajian. gara-garaanya sang penceramah menyinggung masalah riba. "yang penting itu saya tidak menjual diri" kata ibu tadi mengakhiri marahnya seraya pergi keluar dari pengajian. seandainya saja dia tahu tentang dosa riba, tentunya tidak akan terlontar kalimat seperti itu. tapi ini bukan berarti lebih baik zina dari pada riba lho yaaa. sebab dua-duannya merupakan dosa besar yang wajib kita hindari.

nah, dalam riba selain bunga berbunga terdapat bentuk-bentuk lain darinya. lantas, bagaimana hukum jual beli dengan tempo plus penambahan harga (seperti umumnya kredit sekarang ini) para ulama berselisih tentang hal ini, satu kubu menghalalkan satu kubu mengharamkan.

wlo pendapat yang membolehkan lebih besar dan lebih banyak, lebih baik kita tidak gampang mengkredit. sebab, pada hakikatnya kredit itu adalah hutang. yang akan menahan kita jika kita mati, padahal masih ada tunggakan kredit yang blum terselesaikan. selain itu bukankah rasulullah SAW melakukan kredit untuk hal-hal yang memang sangat mendesak dan perlu (makanan)

bicara tentang kredit, tentu kurang afdhol kalu kredit motor terlewatkan. lho, ada apa?? kan sama dengan kredit pada umumnya?? sayangnya, pemberi kredit itu bukan pedagang motornya-/ dealer. kebanyakan penjual motor bekerjasama dengan lembaga pembiayaan (financing), pihak financing inilah yang memberi pinjaman kepada calon pembeli. biasanya mereka akan memberi denda pada pembeli tersebut. jika angsurannya terlambat. klo memang seperti itu permasalahannya, berarti ada unsur riba didalamnya, sehingga haram hukumnya.

dulu (sekitar beberapa tahun yang lalu) salah satu teman saya ada yang bekerja sebagai tim marketing disebuah dealer motor. padahal allah azza wajalla berfirman : "dan tolonglah menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (almaidah : 2) dan dalam hadis shahih disebutkan rasulullah SAW bersabda :aku melaknat pemakan riba, pemberi makan dengannya, penulisnya , dan kedua saksinya. beliau SAW mengatakan "mereka itu sama saja" (muslim, al musaqoh)

naah looooh, semua yang ada didalam instansi atau lembaga financing itu sama saja. yang melaksanakan, yang menggaji, yang mencatat transaksi, bahkan yang berlaku hanya sebagai saksi. soo, waspadalah bahwa dosa riba 36X dosa zina.
Read More

Belajar Bersyukur

Seorang Ibu terlihat gusar, setelah melihat tumpukan piring kotor di dapurnya. Semua itu bekas makan siang beberapa orang tamu yang baru saja berkunjung. Bukan karena banyaknya cucian piring, tetapi masih terlihatnya potongan-potongan daging bersisa, belum lagi sisa nasi yang masih menumpuk di piringnya. Ah… padahal untuk menyediakan lauk pauk itu tentu si ibu mesti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Semua itu demi menjamu tamunya. Kalau saja para tamu itu hanya memakan daging dan mengambil nasi secukupnya saja, tentu tidak akan ada makanan bersisa di piring kotor. Dan anak-anaknya bisa ikut menikmati sebagian daging utuh lainnya. Melihat sisa potongan daging itu, si Ibu bingung, mau di buang ... sayang... mau di olah lagi… sudah kotor bercampur sisa makanan lain…. tapi Alhamdulillah tetangga sebelah punya kucing… mungkin ini rezeki si kucing.

***

“Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).

Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat penghidupan (harta, ilmu, anak, waktu luang, ketentraman, dan lain-lain) serta nikmat-nikmat lain yang tak terkira. Namun dengan sekian banyak nikmat yang Allah berikan seringkali kita lupa dan menjadikan kita makhluk yang sedikit sekali bersyukur, bahkan tidak bersyukur, Na'udzubillahi min dzalik…

Seringkali kita baru menyadari suatu nikmat bila nikmat itu di ambil atau hilang dari siklus hidup kita. Ketika sakit, baru kita ingat semasa sehat, bila kita kekurangan baru kita ingat masa-masa hidup cukup.

Syukur diartikan dengan memberikan pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita, berupa perbuatan ma’ruf dalam pengertian tunduk dan berserah diri pada-Nya. Cobalah kita memikirkan setiap langkah yang kita lakukan. Bila makan tak berlebihan dan bersisa. Bayangkan, di tempat lain begitu banyak orang yang kesulitan dan bekerja keras demi untuk mencari sesuap nasi. Bahkan banyak saudara-saudara kita yang kurang beruntung, mencari makan dari tong-tong sampah. Lantas sedemikian teganyakah kita menyia-nyiakan rezeki makanan yang didapat dengan berbuat mubazir. Ketika punya waktu luang malah dipergunakan untuk beraktivitas yang tidak bermanfaat bahkan cenderung merugikan orang lain. Kala tubuh sehat, malah lebih banyak dipakai dengan melangkahkan kaki ke tempat tak berguna. Tidak terbayangkah bila nikmat itu hilang dengan datangnya penyakit atau musibah lainnya. Ah... alangkah ruginya… karena semuanya menjadi percuma disebabkan tidak bersyukurnya kita atas nikmat. Bahkan karena sikap-sikap tadi yang didapat hanyalah dosa dan murka-Nya. Na'udzubillah….

Kita harus berusaha mengaktualisasikan rasa syukur kita dari hal-hal yang sederhana. Setiap aktifitas sekecil apapun usahakan untuk selalu sesuai aturan-Nya, selaku pencipta kita. Kerusakan yang sekarang timbul di sekeliling kita tidak lain karena sikap kufur nikmat sebagian dari kita. Bayangkan, negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi sebagian besar rakyatnya miskin.

Untuk itu, tidak ada salahya bila kita mulai dari diri dan keluarga, belajar bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Agar nikmat itu jangan sampai menjadi naqmah (balasan siksa), karena kufur akan nikmat-Nya. Mulailah untuk sering melihat kondisi orang-orang yang berada di bawah kita. Jika sudah, tentulah kita akan lebih banyak mengatakan “Alhamdulillah”. Seperti dalam hadits Rasulullah Saw, ”Perhatikanlah orang yang berada di bawah tingkatanmu (dalam urusan duniawi), dan jangalah kamu memandang kepada orang yang berada di atasmu. Itu lebih layak bagimu supaya kamu tidak menghina pemberian Allah kepadamu.” (HR.Muslim).

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kehilangan nikmat (yang telah Engkau berikan), dari siksa-Mu yang mendadak, dari menurunkannya kesehatan (yang engkau anugrahkan) dan dari setiap kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim dari Ibnu Umar). (Ervin Hidayati/ummu_fatih@yahoo.com)
Read More

Travel to Uhud



travel ke gunung uhud, nikmat lagikan,...
alhamdulillah, kapan-kapan kesana lagi pake duit sendiri :)
insya allah,...
Read More

Biografi Kecil


Dilahirkan menjadi seseorang seperti saya, saya juga terkejut. Tak henti saya bersyukur kepada allah atas semua anugrah yang telah diberikanNYa, hidayahNya, RahmatNya, serta semua jenis nikmat yang tidak bisa saya hitung. Jalan takdir ini sangat indah untuk saya nikmati, keterlaluan bagi saya bila tidak mengucapkan syukur setiap harinya.

Terlahir dari keluarga sederhana, saya memulai hidup saya dengan ketaatan agama yang tinggi dibanding teman-teman disekitar saya. Saya ingat ketika duduk dibangku Sekolah Dasar, setiap saya terlambat sholat (sholat dzuhur pada saat ashar : biasanya karena main: pent) saya selalu mendapatkan teguran keras dari ayah dan ibu, bahkan ibu tidak segan untuk memukul saya dengan sapu. Pada saat kecil saya mengeluh, saya diperlakukan seperti anak tiri. Tapi saat dewasa ini saya menangis bahagia, rasa sayang orang tua saya adalah menjauhkan saya dari siksa api neraka. (subhanallah, setiap mengingat ini saya bisa menangis bahagia)

Kemudian tidak lupa orang tua saya memasukkan saya ke TPA, setiap hari mengaji sejak umur 5tahun. Waktu kecil saya berfikiran bahwa mengaji itu sesuatu yang tidak bermanfaat, membaca alquran itu tidak penting, saya semakin muak karena ayah dan ibu tidak membolehkan saya membolos. Tapi ketika dewasa, masya allah. Kembali saya bisa menangis bila mengenang masa kecil saya, ternyata orang tua saya ingin agar anaknya tau agama, bisa memahami alquran, tau hadist, mempunyai keagamaan yang bagus, yaa allah jauhkan mereka (orang tua) dari api neraka, alirkanlah pahala untuk mereka dari setiap kebaikan yang saya lakukan, karena merekalah saya bisa melakukan hal baik tentunya dengan ijinmu ya allah.

Saya remaja (SMP-SMA), adalah seorang penjudi berat. Semua event bola bisa saya jadikan sarana untuk judi. Mulai pertandingan antar kelas, maen playstation, pertandingan bola ditelevisi dan lain-lain. Setan begitu pandai mempropaganndakan fikiran saya, meskipun saya judi, akan tetapi saya tetap melakukan kewajiban sholat. Seakan-akan setan menutupi dosa judi saya dengan pahala sholat. Padahal bila difikir secara wajar, sholat itu menghindarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Sayatidak tau, apakah sholat-sholat saya pada saat menjadi penjudi itu diterima. Dan saya tidak tau berapa kadar keharaman tubuh saya.

Keajaiban seolah datang, tau tau datang dari arah mana. Allah menghendaki saya untuk berubah, terima kasih ya allah. :’( . saya didekatkan dengan orang-orang sholeh disekolahan, hasrat ingin mengetahui agama ini semakin besar, tak ada angin tak ada hujan saya pergi ke toko buku muslim. Saya ingin membeli buku agama yang bisa membuat saya takut akan siksa neraka. Buku yang mengulas hari kiamat dan kehidupan setelah mati saya pilih, alhasil, subhanallah saya masi ingat sekali. Saya meneteskan air mata, saya mengakui semua dosa yang telah saya buat, saya menagisi segala kesalahan saya, saya berjanji kepada diri saya, saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama, saya tersadar semua perbuatan didunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat, saya menangis, saya takut akan dimasukkan keneraka, dibakar, dipanggang, panasnya 1000 kali panas api didunia. Air mata saya berceceran, saya seolah mendapat jalan cahaya untuk mendekatkan diri pada allah azzawajalla. Ya allah ini nikmat dan karunia besar dariMu. 

Saya tidak ingin mengakhiri keajaiban ini, saya ingin merawat hidayah yang telah allah berikan kepada saya. Saya masuk ke MKI dan rajin mengikuti kajian. Saya tidak bisa berubah tanpa bimbingan dari allah. Alhamdulillah, allah selalu menyayangi saya, sehingga Dia mengatur hidup saya dan memberi petunjuk kepada saya. 

Lulus dari SMA, saya ingin lebih tau tentang agama saya. Tidak pernah ragu, saya pilih Universitas islam. Saya ingin bimbingan dan ilmu agama yang lebih. Lagi-lagi saya harus bersyukur kepada allah dan tidak berhenti bersyukur. 1tahun masa dipondok mahasiswa, saya mendapat teman sekamar yang luar biasa. Panggil saja si fulan, fulan lulusan dari darusallam gontor, ilmu agamanya subhanallah hebat, hapalan alqurannya mantap, akhlaknya mulia. Hidup baru saya dimulai disini, seolah allah memberi teman yang sholeh sekaligus guru bagi saya, kajian kitab yang ada saya ikuti mulai dari arbain, syarah hadis, bulughul maram, shahih buckhary, fatul bari, insya allah ilmunya bermanfaat sampai saya mati. Saya lahir sebagai pribadi baru, kultum, kutbah, mengisi kajian diikampus menjadi sesuatu yang biasa saya lakukan. Sampai sekarang saya ingin mempertahankan pribadi muslim saya, semua nikmat ini sangat luar biasa, hidup saya lebih berirama dengan agama. Saya tau jalan-jalan mana yang akan saya ambil sekarang atau kelak.

Ya allah, terima kasih atas nikmat yang Engkau berikan kepada hamba. Ajarkan hamba cara hidup yang baik, terus tuntun hamba kejalan cahayaMU.

Ya allah, petunjukMu adalah anugerah luar biasa dalam hidup hamba. Bimbing hamba ya rabb, agar hamba bisa membimbing orang-orang yang saya sayangi.

Ya allah, manusia memang tidak bisa merubah manusia yang lain, tapi dengan kehendakMu ya rabb, tidak ada sesuatu yang mustahil didunia ini.

Ya allah, selalu lindungi hamba dan orang-orang yang hamba sayangi dari siksa api neraka.
Read More

Pahala Menahan Marah

"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskan pelampiasannya, maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma'nawiyah (keimananan) seseorang.

Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang,dan lapang dada.

Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na'udzubillah .
Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu menahan diri di kala mendapat ejekan, maka orang seperti inilah yang diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya.

Seorang Hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.

Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya.

Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya,melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati.Seperti, ujub dan takabur, riya, sum'ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya.

Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah swt. Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah saw. bersabda, "Apakah tiada lebih baik saya Beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau." (HR. Thabrani)
Read More
Thursday, 2 June 2011

Bila hati Berbalut cemas


"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS at-Taghabun [64]:11)

Sebagian besar manusia hampir tidak pernah bisa memahami apa arti hidup ini. Tidak tahu tujuan dan harus bagaimana bersikap dalam hidup yang serba singkat ini. Ciri khas yang paling standar ialah hidupnya selalu tenggelam dalam ketidakteteraman batin, merasa cemas, was-was, serba takut, rendah diri, merasa gagal, dan hati yang selalu terasa kacau balau.

Persis seperti orang yang masuk ke dalam hutan belantara. Walaupun ia berbekal ransel penuh dengan makanan, minuman, pakaian tahan nyamuk dan tahan dingin, dompet penuh dengan uang, serta senjata yang lengkap, tetapi kalau sama sekali tidak tahu seluk beluk hutan, tidak tahu cara menembusnya, serta tidak tahu cara menundukkan binatang buas yang berkeliaran di dalamnya, niscaya dirinya akan dicekam berbagai perasaan tadi.

Akhirnya, tidak bermanfaatlah segala bekal yang dimilikinya. Uang menjadi tidak berharga karena tidak tahu harus dibelikan apa dan dimana. Dirinya serta merta berubah menjadi kikir terhadap makanan dan minuman yang dimilikinya manakala teman seperjalanannya meminta. Karena, ia tidak tahu stok makanan dan air yang sebenarnya melimpah ruah di dalam hutan.

Pikirannya pun senantiasa tegang dan curiga terhadap segala keadaan karena kuatir akan serangan binatang buas pada dirinya. Ketika mendapati jurang atau dinding terjal, muncul rasa cemas, takut, dan was-was karena tidak tahu harus berpegangan kemana. Ketika tiba di tanjakan yang terjal menjulang, serta merta mulutnya mengeluh dan putus asa karena tidak tahu ujung perjalanan. Walhasil, lengkaplah sudah penderitaannya sepanjang perjalanan.

Padahal, semua tangtangan, ancaman, dan kesulitan itu sama sekali tidak ada artinya bagi orang yang telah mengenal persis seluk beluk dan rahasia hutan tersebut. Kita ambil contoh Tarzan, si manusia hutan. Kita saksikan dalam kisahnya, betapa Tarzan selalu riang gembira menerobos segala kesulitan, rintangan serta gawatnya hutan belantara.

Praktis sang Tarzan efektif segala tindakannya. Bekal yang ia bawa pun seadanyan, karena toh ia sudah tahu segala yang terkandung di dalam hutan tersebut. Mulai dari buah-buahan, sumber mata air atau biantang buruan, alangkah mudah didapat. Pakaiannya pun sangat sederhana karena ia tahu tempat-tempat yang hangat untuk berlindung dari hujan dan dinginnya malam hari.

Sirnalah segala kecurigaan terhadap aneka bahaya yang mungkin datang dari sekelilingnya, diganti dengan kewaspadaan. Adapun kemungkinan datangnya gangguan dan rintangan, sama sekali tidak mencemaskan pikirannya karena ia sudah tahu cara-cara mengatasinya.

Begitupun ketika melewati jurang yang curam; perasannya tidak tegang karena sudah tehu persis akar-akar yang kuat yang dapat ia jadikan pegangan. Sementara untuk mendaki tanjakan atau tebing yang terjal sekalipun ia samasekali tidak mengeluh. Karena, selain mengetahui cara mendakinya, ia pun sudah mampu mengukur dimana ujung dakiannya. Walhasil, semua hal yang dapat menyulitkan dan menyengsarakan ternyata hal itu mudah saja bagi sang Tarzan. Karena, ia memiliki kunci pokok untuk mengatasi semua permasalahan dan segala kebutuhannya tersebut. Itulah, ilmu. Ya, Tarzan tahu benar ilmu mengenai seluk-beluk hutan cara-cara mengatasinya.

Jadi, jangan sekali-kali bermimpi dapat hidup tenang dan bahagia sekiranya kita belum memiliki ilmu yang benar untuk mengarungi belantara dunia yang penuh dengan jebakan, rintangan dan ancaman yang berbahaya ini.

Adapun ilmu untuk mengatasi itu semua hanya satu, yakni ilmu dari Dia, Dzat yang menciptakan dunia beserta isinya. Itulah al-Islam, dengan pedoman pokoknya al-Quran dan as-Sunnah. Semua rahasia kehidupan dunia dan akhirat dibeberkan dengan sempurna dan cermat di dalamnya, sehingga tidak ada satupun urusan, kecuali mesti ada rahasia jalan keluarnnya.

Dengan demikian, kalau toh hidup ini kerap kali dicekam perasaan yang kacau balau dan menyengsarakan, maka penyebab pokoknya adalah karena kita kurang memahami ilmu agama dengan benar.

Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas'ud ra, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Ujarnya, "Wahai Ibnu Mas'ud, berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tenteram. Jiwaku selalu gelisah dan pikiran pun serasa kusut masai. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak.

Mendengar itu, Ibnu Mas'ud pun kemudian menasihatinya. Ucapnya, "Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang yang membaca al-Quran, kau bacalah al-Quran atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian ber-khalwat-lah untuk menyembah-Nya. Misalnya, di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenteraman jiwa, ketenteraman pikiran dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain, karena hati yang kau pakai itu bukan hatimu."

Setelah itu, orang itu pun kembali ke rumahnya. Diamalkanlah nasihat Ibnu Ma'ud tersebut. Dia pergi mengambil air wudlu. Selanjutnya diambilnya al-Qurandan dibaca dengan hati yang khusyu. Selesai membaca al-Quran, ternyata jiwanya berubah menjadi sejuk dan tenteram. Pikirannya pun menjadi tenang, sedang kegelisahannya menghilang samasekali.
Read More

KKN



Kondisi cangkringan yang terkena awan panas,..
semoga lekas membaik,.. amin ,...
Read More

"manisrenggo" of KKn




Mungkin sebagian orang menilai KKn itu hal yang membosankan, menyebalkan, serba susah, serba sulit. tapi menurut saya, KKN adalah hal baru yang menyenangkan. :)

awal saat berangkat, jujur saya sangat malesss. pembekalanpun hampir-hampir tidak pernah hadir,siapa teman saya saja tidak tau, apalagi doosen pembimbing sayaaa (lho). saking malesnya untuk KKN, saya melakukan itu semua.

berangkat pagi buta, jam 6.00. (wajar biasanya saya tidur). saya sangat santai, karna saya tau jam indonesia itu klo gag telat 30menit ya sejam. (fakta). perjalanan jauh kemerapi selama 2jam dan dilanjut upacara. (malesin). after finis, kita langsung menuju base camp masing-masing kelompok, beruntung kelompok saya tidak dpet tempat pelosok.

satu-satunya alasan betah ditempat KKN hanya satu. yaitu anak-anak. ya allah, seneng banget ketika hari pertama, sore harinya sekitar 15 anak dateng ke base camp kita dan bicara banyak. jujur saya adalah seorang penyayang anak, terutama balita. uuuuuh gemes :D.inget sekali saat pertama komunikasi dengan mereka ada yang ngatain saya cantik :D wajar, saya pake bando dengan rambut yang panjang. inget juga saat pertama menghibur mereka dengan tebak-tebakan garing, kemudian menyanyikan topi saya bundar dengan gerakan tangan. hahahahahaha lucu kalo inget itu :D

dari awal nya males, tiba-tiba saya jadi semangat. kaya gag mau pulang dari base camp. setiap hari ngajar less anak-anak, adalah sesuatu yang menyyenangkan. kenapa??? ingat hadis ini?? siapa yang mengajarkan kebaikan maka selama kebaikan itu dipakai dan diamalkan maka pahala akan selalu mengalir ke sang pengajar. subhanallah.anak kecil itu polos, seperti kertas putih, tika bisa memberi warna baik atau warna buruk dengan mudah. dan lingkungan juga menjadi faktor berikutnya yang mempengaruhi warna itu awet atau akan dupar.

sebut saja icha, garnis, nisa adalah tiga anak perempuan yang suka minta gendong. adalagi rista, lia, habib, bilal, adalah yang sering minta dikerjain PR nya ke saya. hheehheee. dan banyak lagi lainyaa yang akan selalu saya kenang.mengenal mereka dan menjadi seseorang yang dianggap penting oleh mereka adalah sesuatu yang saya harap. saya ingin selalu ada dihati mereka. :)

I love you anak-anak manisrenggo :)
Read More
 
;