Monday, 30 April 2012

3 Manfaat Doa


Berdo’a, yang secara etimologis berarti "meminta kepada Allah", mempunyai tujuan-tujuan yang bukan saja bersifat ke-Ilahi-an, melainkan juga bersifat duniawi. Hal ini disebabkan karena do’a bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Kalaupun kita berdo’a untuk memohon segala "sesuatu yang kita butuhkan", "yang kita inginkan" ataupun hanya "untuk menenangkan diri dari segala kesusahan", namun do’a mempunyai beberapa faidah yang tak terhingga.

Syekh Sayyid Tantawi, syaikhul Azhar di Mesir, merangkum manfaat do’a itu dalam tiga poin:

Pertama: do’a berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan do’a seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang memperkenankan do’a-do’anya. Allah berfirman:

“…atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati-Nya”
[QS. An Naml : 62]

Tak ada satupun anugerah yang bisa diberikan kecuali oleh Allah yang Maha Pemberi, yang membuka pintu harapan bagi hamba-hambaNya yang berdosa sehingga sang hamba tidak dihadapkan pada keputusasaan. Bukankah Allah berjanji akan selalu mengabulkan do’a hamba-hambaNya?

"Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". [QS Ghafir: 60]

Janji Allah untuk mengabulkan do’a kita merupakan tahrid (motivasi) untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Manfaat kedua yaitu, do’a mengajari kita agar merasa malu kepada Allah. Sebab manakala ia tahu bahwa Allah akan mengabulkan do’a-do’anya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmatNya.

Bahkan manakala manusia sudah berada dalam puncak keimanan yang kuat sekalipun, maka ia akan lebih dekat lagi (taqarrub) untuk mensyukuri nikmat-Nya. Hal ini dicontohkan oleh nabi Sulaiman as. ketika berdo’a: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." [QS. An Naml: 35].

Maka Allah pun mengabulkannya. Nabi Sulaiman bertanya kepada semua makhluk siapa yang mampu memindahkan singgasana Balqis ke hadapannya. Salah satu ifrit yang tunduk atas perintah nabi Sulaiman berkata: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

Ternyata benar, ifrit dari golongan jin itu datang membawa singgasana Balqis dari Saba (Yaman) ke Syria tidak kurang dari kedipan mata. Menyaksikan nikmat yang ada di "hadapannya", nabi Sulaiman lantas berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

Kisah ini terdapat dalam al-Qur’an, surat An-Naml ayat 38-44

Manfaat yang ketiga adalah mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia ke pangkuan tafakur dan kesucian munajat ke hadirat Allah, memutuskan syahwat duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa.

Semoga bermanfaat.
Read More
Sunday, 29 April 2012

10 Permintaan Iblis Kepada Allah


1. Iblis minta agar Allah membiarkannya berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan… Harta yang tidak dizakatkan, iblis makan darinya. Iblis juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Iblis juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

2. Iblis minta agar Allah membiarkan dirinya ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

3. Iblis minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

4. Iblis minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahnya.

5. Iblis minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidnya.

6. Iblis minta agar Allah menjadikan syair sebagai Qurannya.

7. Iblis minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurnya.

8. Iblis minta agar Allah memberikanku saudara, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaranya.

9. Iblis minta agar Allah membuatnya bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatnya.

10. Iblis minta agar Allah memberinya kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia… Sebagian besar manusia bersama iblis di hari kiamat.

Iblis berkata: “Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun." (Diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal dari Ibnu Abbas r.a.)
Read More

Tipe Manusia


Ibnu Abbas ditanya tentang lima Tipe Manusia. Ditanyakan kepadanya:

“Siapakah manusia yang paling dermawan?” “Manusia yang sanggup memberikan sesuatu kepada orang yang bakhil”.

“Siapakah manusia yang paling dewasa?” “Manusia yang memberikan maaf pada orang yang mendhaliminya”.

“Siapakah manusia yang paling kikir?” “Manusia yang bakhil untuk bershalawat pada Nabi Muhammad”.

“Siapakah manusia yang paling maling?” “Manusia yang dalam shalatnya, dia tidak menyempurnakan ruku dan sujud, misalnya”.

“Siapakah manusia yang paling lemah?” “Manusia yang tidak berdaya menghadapi dunia untuk dipakai di jalan Allah”.

Hasan Al-Basri, seorang tokoh sufi terkenal, menyatakan bahwa manusia di zaman kita ada 6 macam, yaitu:

1. Manusia Singa, yaitu raja-raja (penguasa) dunia yang pekerjaannya menerkam yang lain dan tak ada yang mengalahkannya.

2. Manusia Serigala, yaitu golongan pedagang yang suka menghina barang dagangannya jika membeli dan memuji-mujinya jika dijual.

3. Manusia Babi, yaitu mereka yang menyerupai perempuan, suka memakai segala macam busana.

4. Manusia anjing, yaitu yang membodohi orang lain dan tidak berpegang teguh pada kebenaran.

5. Manusia Musang, yaitu yang suka pura-pura dan menipu orang lain dengan agama supaya teraih dunianya.

6. Manusia Domba, yaitu mereka yang beriman (mukmin). Bulunya dibagi-bagi, susunya diperas, dagingnya dimakan, kulitnya dikoyak-koyak dan tulangnya dipotong-potong. Meski demikian, ia kuat untuk menerima penderitaan dari mereka yang menyakiti
Read More
Saturday, 21 April 2012

Rahasia Lelaki Penghuni Syurga


Salah satu amalan yang harus diamalkan umat Islam adalah menjauhi sifat iri hati, dengki dan hasad. Menjauhi sifat-sifat yang bagaikan virus itu, merupakan bagian dari sikap yang harus dilakukan umat Islam. Sebab hal itu bukan saja merugikan bagi yang menjadi sasaran dengki dan hasad, tetapi juga merugikan diri orang itu sendiri.

Ada kisah tentang tingkah laku seorang sahabat sahabat yang oleh Nabi Muhammad saw dijamin bakal menjadi penghuni surga yang kekal. Kisahnya demikian.

Rasulullah pada suatu ketika duduk bersama sahabat. Saat itu lewatlah sahabat lain. Sahabat itu tidak menonjol, biasa saja,. Tetapi kepada para sahabat yang lain, Nabi berkata tentang sahabat yang satu ini. “Dia adalah seorang lelaki calon penghuni surga,” kata beliau sambil menunjuk lelaki itu.

Mendengar itu, Abdullah bin Umar menjadi penasaran. Ia berupaya mengetahui rahasia kehidupan orang yang dipastikan oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. “Apa amalan lelaki Anshar ini, dan apa pula kelebihannhya,” kata Abdulah dalam hati.

Untuk menyelidiki orang tersebut, Abdullah bin Umar pun meminta diperbolehkan tinggal selama beberapa hari di rumah sahabat yang dikatakan Nabi calon penghuni surga itu. “Jika tidak keberatan, aku ingin tinggal bersamamu untuk beberapa hari saja,” katanya. “Ada apa dengan kamu?”

“Aku baru saja bertengkar dengan ayahku. Dan aku bersumpah tidak ingin bertemu dengannya selam tiga hari ini,” kata Abdullah berbohong. “Boleh, silahkan kapan saja dan berapa lama pun bisa,” kata sahabat itu dengan ramah.

Selama tiga hari itu, diamatinya tingkah laku dan tindak tanduk sahabat itu dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, setelah beberapa hari tinggal beberapa hari di rumah sahabat itu, Abdullah tidak menyaksikan kelebihan amalan atas sahabat itu. Ia menyaksikan kehidupan bakal penghuni surga itu biasa-biasa saja, amalan shalatnya pun biasa-biasa saja.

Saat hendak pamit, Abdullah terpaksa “membuka kartu” dan bertanya kepada tuan rumah bakal penghuni surga itu. “Saudaraku, sebenarnya aku tidak apa-apa dengan ayahku,” kata Abdullah. “Lalu ada apa kau tidur di rumahku?” tanya lelaki Anshar itu. “Beberapa hari yang lalu, ketika kami sedang berkumpul dengan Nabi di masjid, beliau mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada orang Anshar calon penghuni surga masuk ke masjid itu. Dan laki-laki Anshar yang disebut-sebut Rasulullah itu adalah kamu.”

“Ah, benarkah begitu?” kata lelaki Anshar itu merendahkan diri. “Benar, Nabi berkata begitu. Cuma kini kami ingin tahu, apa sebenarnya amalan tuan sehingga Rasulullah memastikan tuan akan masuk surga?” tanya Abdullah.

“Oh, jadi selama ini kamu menyelidiki aku ya?”

“Ya,” katanya terus terang.

“Tak ada amalan khusus yang aku amalkan. Beginililah kehidupan saya sehari-hari sebagaimana yang anda saksikan sendiri beberapa hari di sini.” Kata sahabat Anshar itu. Mendengar jawaban itu, Abdullah semakin penasaran. “Tetapi masih ada sesuatu yang anda rahasiakan kepadaku.”

Pada akhirnya orang bakal penghuni surga itu juga ikut ”membuka kartu” dan mengungkapkan apa adanya. “Sesungguhnya yang aku amalkan dari ajaran Nabi adalah biasa saja. Aku berusaha sekuat tenaga tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan sesama kaum Muslimin. Aku berusaha selalu berusaha membersihkan hatiku dengan tidak pernah memiliki sifat iri hati serta menaruh rasa dengki dan hasad kepada orang lain sepanjang hidupku. Apalagi hasad terhadap kenikmatan yang diterima orang lain.

“Hanya itu?” tanya Abdullah. “Ya,” jawabnya.

Mendengar pengakuan jujur lelaki itu, Abdullah bin Umar semakin takjub mendengarnya. Secara lahiriah, amalan lelaki Anshar itu tak terlalu istimewa. Tetai secara rohaniah, amalan itu sungguh luar biasa. Bukankah memang banyak orang yang mampu menunaikan shalat tetapi tak mampu menjaga hatinya dari rasairi, dengki, hasad dan prasangka buruk kepada orang lain.

“Subhanallah, rupanya inilah amalan utama yang telah menjadikan dirimu mendapat kemuliaan di surga,” kata Abdullah di dalam hati sambil berpamitan meninggalkan rumah lelaki itu.

Begitulah rahasia yang ditemukan Abdullah bin Umar pada sahabat itu, sehingga ia mendapat jaminan Rasulullah akan menjadi penghuni surga. Kuncinya tidak iri hati, hasad, dan dengki kepada orang lain.

Amalan shalat sebanyak apapun tidak akan berguna jika di dalam hati orang itu masih terdapat sifat dengki dan iri hati. Orang yang terpuji di sisi Allah adalah orang yang menjalankan shalat dengan ikhlas dan menjauhi sifat dengki dan hasad seperti sahabat itu.
Read More

You're What You Think


Dikisahkan, seorang ibu muda memiliki 2 orang putra. Sayangnya si putra bungsu mengalami pertumbuhan kemampuan berpikir yang lamban, tidak memiliki kecerdasan seperti sang kakak. Jadilah dia anak yang pemalu, rendah diri dan sering dilecehkan oleh teman2 di sekolahnya.

Tugas sebagai ibu merangkap tulang punggung keluarga, membuatnya kelelahan, sehingga kelambanan si bungsu pun sering menjadi sasaran kemarahan dan kejengkelannya. Kata-kata kasar, seperti: "dasar anak bodoh" dan sejenisnya seolah menjadi santapan sehari-hari buat si bungsu.

Ucapan sang ibu maupun ejekan dari teman-teman, meyakinkan si bungsu bahwa dirinya anak yang menyusahkan dan memalukan keluarganya. Kekecewaan terhadap diri sendiri tercermin pada kegiatan yang dilakukan dari hari ke hari. Setiap bangun pagi, saat menatap wajah sendiri dari pantulan kaca cermin, dia memulai kegiatan dengan menyapa diri yang ada di cermin sambil berucap lirih dan sedih, "Si bodoh sedang mencuci muka", "Si bodoh mulai menyikat gigi," "Si bodoh lagi mandi," "Si bodoh berangkat ke sekolah," dan seterusnya.

Waktu terus berjalan …

Diceritakan, sebagai warga negara dewasa, ada wajib militer yang harus dijalani. Maka, si putra bungsu ini pun mendaftar dan mulai mengikuti berbagai tes: tes kesehatan, tes kemampuan fisik, dan tes yang lain. Saat hari pengumuman, dia dipanggil menghadap ke dewan penguji.

"Ah... Aku si bodoh, bisakah lolos tes kali ini?" katanya dalam hati, sambil memasuki ruangan dengan kepala tertunduk. Sungguh tidak diduga sama sekali, hasil tesnya ternyata mendapat pujian tertinggi dari dewan penguji. "Selamat anak muda! Hasil tes Anda luar biasa!! Anda sungguh pemuda yang hebat dan berbakat." Mendapat pujian seperti itu, dia seolah tidak mempercayai telinganya sendiri. Kata-kata dewan penguji adalah penemuan sisi baru dirinya yang tidak diketahui sebelumnya. Suara itu terus bergema di pikirannya, menumbuhkan kebanggaan, memotivasi setiap sikap dan tindakannya yang mencerminkan bahwa dirinya orang hebat dan luar biasa. Mulailah siklus hariannya berubah, "Aku, orang hebat sedang mandi," "Si hebat mencuci muka," "Pemuda berbakat lagi mengosok gigi," dan seterusnya. Kepercayaan diri dan citra dirinya meningkat luar biasa.

Hingga 20 tahun kemudian, si bungsu membuktikan dirinya sebagai salah seorang pengusaha sukses yang disegani, dihormati, dan menerima banyak penghargaan.


Teman-teman yang Luar Biasa!

Pola pikir dan keyakinan adalah kekuatan di belakang sistem sukses yang ada di dalam diri kita. Apapun yang kita bayangkan dan kita yakini terus menerus dalam benak kita, pada akhirnya akan terwujud dalam kenyataan. Itulah hukum pikiran universal yang berlaku.

Kalau kita selalu berkata: "Mana mungkin aku bisa sukses?", "Aku sulit berhasil," maka kecenderungan sikap mental seperti itu akan disusul oleh kenyataan berupa kegagalan. Sebaliknya kalau kita berkata pada diri sendiri, "Aku bisa sukses, "Aku mampu," besar kemungkinan kita akan berusaha keras dengan berbagai cara sehingga kesuksesan bisa diraih persis seperti yang diyakini dan kita pikirkan.

Jadi tepat sekali ungkapan yang mengatakan YOU ARE WHAT U THINK. Anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan! Mari, miliki citra diri yang sehat! Miliki keyakinan diri yang mantap!

Salam sukses luar biasa!!

[Andrie Wongso]
Read More
Tuesday, 17 April 2012

Kanker Hati


Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT) ,tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!!.

Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).. Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK..
Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan.
Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya (hati) sudah termakan habis.

Pasien sangat terperanjat, “Bagaimana mungkin? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?”
Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan karena penulis berdomisili disana, tetapi juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami).
Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati.

Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.
Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat.
Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati (liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.

Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati.
Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.
Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang air besar pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan / minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil....) Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan..
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba.
6.. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan.
7. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak ½ matang.
8. Merokok atau menjadi perokok pasif.
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari – hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “.
Sebab :

Ø Malam hari pk 21.00 – 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun(de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik (lebih baik lagi bila sudah tidur) . Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan.
Ø Malam hari pk 23.00 – dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
Ø Dini hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
Ø Dini hari 03.00 – 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.. Bagi perokok pembersihan berlangsung dengan tidak sempurna.
Ø Pagi pk 05.00 – 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
Ø Pagi pk 07.00 – 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 06.30... Makan pagi sebelum pk 07...30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah Nyenyak dan Jangan Begadang.

HARAP DISEBARLUASKAN PENGETAHUAN INI KEPADA SEGENAP KELUARGA, TEMAN-TEMAN DAN REKAN-REKAN SERTA RELASI YANG KITA CINTAI SUPAYA DAPAT TERHINDAR DARI PENYAKIT YG AKAN MEMBAWA MAUT & MALAPETAKA DALAM KEHIDUPAN INI
Read More
Monday, 16 April 2012

Tanda Kematian


Tanda-tanda kematian menurut ulama adalah benar dan nyata, hanya amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan, masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara langsung akan kesukaran menghadapi sakaratul maut dari awal hingga akhir hayat Baginda.



Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduk serta kafannya, hanya ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya.



Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertobat dan selalu siap dalam perjalanan menghadap Allah SWT.



Walau bagaimanapun, semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam saja, sedangkan orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah, nyawa mereka ini akan dicabut tanpa peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.



Adapun tanda-tanda ini terdiri beberapa keadaan :



100 Hari Sebelum Hari Kematian



Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yg dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya apakah mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Asar. Seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami getaran, seakan-akan menggigil.



Contohnya seperti daging sapi/kambing yang baru disembelih, dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang sadar dan berdetak di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah sadar akan kehadiran tanda ini.



Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.



40 Hari Sebelum Hari Kematian



Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arash Allah swt. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.



Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.



7 Hari Sebelum Hari Kematian



Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba dia berselera untuk makan.



3 Hari Sebelum Hari Kematian



Pada masa ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat diketahui/ dipahami maka berpuasalah kita setelah itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.



Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun, dan ini dapat diketahui jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.



1 Hari Sebelum Hari Kematian



Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di bahagian ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.



Tanda akhir



Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan dingin di bahagian pusat dan akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.



BERSIAP SIAPLAH…..HARI ITU PASTI AKAN DATANG!! ..SUDAH SIAPKAH BEKAL KITA..!????????
Read More
Sunday, 15 April 2012

Kisah Penjual Tempe


"Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Di situ ada seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba tiba dia tersedar yang tempenya yang diperbuat daripada kacang soya hari itu masih belum menjadi, separuh jadi. Kebiasaannya tempe beliau telah masak sebelum bertolak. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah memang kesemuanya belum masak lagi.

Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum menjadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu.Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahawa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahawa bagi Tuhan tiada yang mustahil.

Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa , "Tuhan , aku memohon kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe. Amin"

Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Tuhan pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang soya.

Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Tuhan. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. "Tuhan, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana

inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada tempe, Amin".

Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan hairan apabila tempenya masih tetap begitu!! Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul.

Walaubagaimanapun kerana keyakinannya yg sangat tinggi dia bercadang untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pemergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan

masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Tuhan akan terjadi semasa perjalanannya ke pasar.

Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin". Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya.

Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia punmembuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada.Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam.

Dalam hatinya sudah mula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Tuhan kerana doanya tidak dikabulkan. Dia berasakan Tuhan tidak adil.Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya punca rezekinya, hasil jualan tempe. Dia akhirnya cuma duduk sahaja tanpa mempamerkan barang jualannya sebab dia berasakan bahawa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi.

Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mula kurang.Dia meninjau-ninjau kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Tuhan, pasti Tuhan akan menolongnya.

Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Tuhan, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini."

Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita."Maaf ya, saya ingin bertanya, Makcik ada tak menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum berjumpa lagi."

Dia termenung dan terpinga-pinga seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya"Tuhan, saat ini aku tidak mahu tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin".

Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah seronoknya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi! Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Tuhan. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum menjadi itu.



Sebelum wanita itu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?" Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di England teringin makan tempe dari desa. Memandangkan tempe itu akan dikirimkan ke England, si ibu tadi kenalah membeli tempe yang belum jadi lagi supaya apabila sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah menjadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak elok lagi dan rasanya pun kurang sedap.



Perempuan tua itu pun kehairanan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dimakbulkan oleh Tuhan...





Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan sewaktu

berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.



Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita

sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yang dipinta. Percayalah bahawa Tuhan akan mengabulkan doa kita sesuai dengan rancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.



Tiada yang mustahil bagi Tuhan:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah, 2:186)
Read More
Saturday, 14 April 2012

Banyak Yang Lebih Menderita


Perhatikan dan renungkan apa yg terjadi disekitarmu. Bukankah dirumah-rumah sakit masih terdapat sekian ranjang putih yang diatasnya terbaring ribuan manusia yang menderita penyakit kroonis dan cacat selama bertahun-tahun? Bukankah dipenjara masih terdapat ribuan manusia yg hidup dibalik jeruji besi dengan nista dan kehilangan nikmatnya kehidupan di alam bebas ini? Bukankah di berbagai rumah sakit jiwa masih terdapat banyak manusia yg kehilangan akal sehatnya, lenyap kesadarannya dan kemudian menjadi gila? Bukankah disekitarmu masih banyak fakir miskin yang tinggal di gubuk-gubuk kardus dan kesulitan hanya untuk mendapatkan sepotong roti saja? Bukankah diluar sana masih ada sekian banyak wanita yang harus kehilangan anak-anaknya karena sebuah musibah yang mendera? Bukankah disekitarmu juga masih ada sekian seorang cacat, tuna netra, tuna wicara, tuna rungu, dan kehilangan sebagian anggota badannya, seperti kaki, tangan, dan lain sebagainya? Bahkan diantara mereka juga ada yg kehilangan akal sehatnya, atau terkena penyakit kanker yang ganas dan mematikan itu?



Lalu lihatlah dirimu, engkau masih dalam keadaan sehat sejahtera, aman, tenteram, dan damai. Oleh karena itu bersyukurlah kepada ALLAH atas segala nikmatnya-NYA. (Menjadi Wanita Paling Bahagia, 2007)
Read More
Tuesday, 10 April 2012

40 Tahun Berbuat Dosa


Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: "Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!"

Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu pendapat dikatakan bahwa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.



Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. Diantara isi doanya itu ialah: "Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, hewan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.



Tuhanku, jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mengharapkan keberkatan Nabi yang ummi yaitu Muhammad SAW yang akan Engkau utus untuk Nabi akhir zaman.



Kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya: "Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku, sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir di tempat ini! Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya."



Nabi Musa kembali berkata: "Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang?" Allah berfirman: "Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka!."



Menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Nabi Musa as segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: "Wahai seorang hamba yang durhaka yang secara terang-terangan melakukannya bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari rombongan kami ini, karena kamulah, hujan tidak diturunkan oleh Allah kepada kami semuanya!"



Mendengar seruan dari Nabi Musa as itu, maka orang yang durhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri. Akan tetapi, dia tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan demikian tahulah dia bahwa yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri. Di dalam hatinya berkata: "Jika aku keluar dari rombongan ini, niscaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, akan tetapi bila aku tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT."





Setelah berkata demikian dalam hatinya, lelaki itu lalu menyembunyikan kepalanya di sebalik bajunya dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya sambil berdoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh tahun, walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan maka terimalah taubatku ini."

Beberapa saat selepas itu, kelihatanlah awan yang bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya bagaikan ditumpahkan dari atas langit.



Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata: "Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah di antara kami tidak ada seorangpun yang keluar serta mengakui akan dosa yang dilakukannya?"



Allah berfirman: "Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga di sebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kamu."



Nabi Musa berkata: "Tuhanku, lihatkanlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?"



Allah berfirman: "Wahai Musa, dulu ketika dia durhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang. Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?
Read More
Monday, 9 April 2012

I Love You So (Maher Zain Cover)


I pray to God
With my heart, Soul, and body
Every single day of my life
With every breath I solemnly promise
To try to live my life for you
O Allah, You did revive my soul
And shone Your light into my heart
So pleasing You is now my only goal
Oh I love You so

[Chorus:]
Now I know how it’s like
To have You precious love in my life
Now I know how it feels
To finally be at peace inside
I wish that everybody knew
How amazing it feels to love You
I wish that everyone could see
How Your love has set me free
Set me free and made me strong
O Allah, I’m forever grateful to You
Whatever I say could never be enough
You gave me strength to overcome my uncertainties
And stand firm against all the odds
You are who did revive my soul
You shone Your light into my heart
So pleasing You is now my only goal
Oh I love You so
I love You so

[Chorus]

My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers – all for You [x2]
And I swear that I will never put anyone
Or anything before You
My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers – all for You

Download HERE
Read More
Sunday, 8 April 2012

Faedah Sakit


Bismillah, alhamdulilah, washshalatu wassalamu 'ala man laa nabiya ba'dah, Amma ba'du:

Sesungguhnya sakit merupakan bagian dari cobaan yang mengandung banyak faedah bagi seorang muslim, namun mayoritas manusia tidak mengetahuinya, diantara faedah tersebut adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya sakit merupakan penebus berbagai dosa dan menghapuskan segala kesalahan, sehingga sakit menjadi sebagai balasan keburukan dari apa yang dilakukan hamba, lalu dihapus dari catatan amalnya hingga menjadi ringan dari dosa-dosa. Hal itu berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, di antaranya adalah:
Hadits Jabir bin Abdullah rahimahullah, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda:

" مَا يَمْرَضُ مُؤْمِنٌ وَلاَ مُؤْمِنَةٌ وَلاَ مُسْلِمٌ وَلاَمُسْلِمَةٌ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِذلِكَ خَطَايَاهُ كَمَا تَنْحَطُّ الْوَرَقَةُ مِنَ الشَّجَرِ"

"Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah S.W.T. menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon." HR. Ahmad 3/346.

B. Hadits Ummul 'Ala radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Rasulullah S.A.W. berkunjung kepadaku dan aku sedang sakit, lalu beliau bersabda:

" أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعَلاَءِ, فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَث الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ "

"Bergemberilah wahai Ummul 'Ala, sesungguhnya sakitnya seorang muslim dijadikan oleh Allah S.W.T. untuk menghilangkan kesalahannya dengannya, sebagaimana api menghilangkan karat emas dan perak." HR. Abu Daud no.3092.

Sebagian orang menduga bahwa keutamaan dan pahala yang terdapat dalam hadits-hadits ini dan yang semisalnya, hanya diperuntukkan bagi orang yang menderita sakit berat atau sakit parah, atau yang tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya saja, padahal sebenarnya berbeda dengan dugaan ini, karena seorang hamba akan mendapat pahala dari musibah yang menimpanya, sekalipun hanya sakit ringan, selama ia tetap sabar dan selalu meminta pahala.

Tidak disangsikan lagi bahwa setiap kali musibahnya lebih besar dan sakitnya sangat berat, maka akan bertambahlah pahalanya, akan tetapi sakit ringan juga tetap akan mendapat pahala.

Sesungguhnya sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan, dalil-dalil tentang hal itu adalah sebagai berikut:
Hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah S.A.W.bersabda:

" مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةٌ فَما فَوْقَهَا إِلاَّ كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌُ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بهَا خَطِيْئَةٌ "

"Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan" HR. Muslim no. 2572.

Hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda:

" مَا ضربَ عَلَى مُؤْمِنٍ عرق قَطُّ إِلاَ حَطَّ اللهُ عَنْهُ خَطِيْئَةً وَرَفَعَ لَهُ دَرَجَةً "

"Tidak pernah seorang mukmin mendapat perlakukan zalim melainkan Allah S.W.T. akan mengugurkan kesalahan darinya dan meninggikan derajatnya" HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya serta disepakati oleh adz-Dzahabi.

Maka jelaslah dari penjelasan nash-nash ini bahwa disamping menghapuskan kesalahan, juga diperoleh peningkatan derajat dan tambahan kebaikan. Karena alasan inilah, imam an-Nawawi rahimahullah memberikan komentar setelah memaparkan hadits-hadits ini: (Di dalam hadits-hadits ini terdapat kabar gembira yang besar bagi kaum muslimin, bahwa tidak berkurang sedikitpun dari diri mereka, dan di dalamnya dijelaskan tentang penebus berbagai kesalahan dengan segala penyakit, segala musibah dunia dan duka citanya, sekalipun kesusahan itu hanyalah sedikit. Dan di dalamnya dijelaskan pula tentang pengangkatan derajat dengan perkara-perkara ini dan tambahan kebaikan) (Syarh an-Nawawi atas Shahih Muslim 16/193).

Sesungguhnya penyakit merupakan sebab untuk mencapai kedudukan yang tinggi, hal itu diindikasikan oleh hadits Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah S.A.W. bersabda:

" إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكُوْنَ لَهُ عِنْدَ اللهِ اْلمَنْزِلَةَ فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلِهِ فَمَا يَزَالُ اللهٌُ يَبْتَلِيْهِ بَمَا يَكْرَهُ حَتَّى يَبْلُغَهَا "

"Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah S.W.T., ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah S.W.T. senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya" HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495.

Sakit merupakan bukti bahwa Allah S.W.T. menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya:

Hal itu ditunjukkan oleh hadits-hadits yang sangat banyak, diantaranya adalah:

Hadits Shuhaib bin Sinan, ia berkata: Rasulullah S.A.W. bersabda:

" عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ, وَلَيْسَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَابَتْهُ السَّرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ الضَّرَّاءُُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ "

"Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin: jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya" HR. Muslim no. 2999.

Hadits Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah S.A.W. bersabda:

" مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ "

"Barangsiapa yang Allah S.W.T. menghendaki kebaikan dengannya, niscaya Dia menimpakan musibah kepadanya" HR. al-Bukhari no.5645.

Hadits Anas bin Malik, dari Nabi S.A.W. beliau bersabda:

" إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا َومَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ "

"Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah S.W.T. mencintai suatu kaum, Dia S.W.T. mencoba mereka, barangsiapa yang ridha maka untuknya keridhaan dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan" HR. at-Tirmidzi no. 5645.

Sesungguhnya sakit membawa kepada muhasabah (intropeksi diri) dan tidak sakit membuat orang terperdaya:

Hukum ini berdasarkan kebiasaan, pengalaman dan realita. Sesungguhnya apabila seseorang menderita sakit, ia akan kembali kepada Rabb-nya, kembali kepada petunjuk-Nya, dan memulai untuk melakukan intropeksi terhadap dirinya sendiri atas segala kekurangan dalam ketaatan, dan menyesali tenggelamnya dia dalam nafsu syahwat, perbuatan haram serta penyebab-penyebab yang mengarah kepadanya –Allah S.W.T. Yang Paling Mengetahui-:

Sesungguhnya sakit membuat hamba merasakan akan dekatnya ajal dan kematian.
Bisa jadi karena rasa sakit yang diderita orang yang sakit membuatnya mengadu kepada Allah S.W.T.
Dan bisa jadi pula karena sesungguhnya sakit itu mematahkan nafsu syahwat, maka jadilah keinginan hamba saat sakit adalah kesembuhan darinya.

Dari Sa'id bin Wahb rahimahullah, ia berkata: Aku berjalan bersama Salman untuk mengunjungi temannya yang sedang sakit, maka ia berkata: Sesungguhnya Allah S.W.T. menguji seorang mukmin dengan bala, kemudian Dia S.W.T. menyembuhkannya, maka ia menjadi penebus bagi segala kesalahannya dan menjadi pelajaran bagi yang tersisa. Dan sesungguhnya Allah menimpakan bencana kepada orang fasik, kemudian Dia S.W.T. menyembuhkannya, maka ia bagaikan unta yang diikat oleh pemiliknya, ia tidak tahu kenapa mereka mengikatnya, kemudian mereka melepaskannya maka diapun tidak mengetahui kenapa mereka melepaskannya. (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 10813).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Musibah yang engkau terima dengannya terhadap Allah I lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa untuk berdzikir kepada-Nya. (tasliyatu ahli al-Masha`ib).

Sesungguhnya sakit menjadi penyebab kembalinya hamba kepada Rabb-Nya:

Bagian ini merupakan pelengkap bagian sebelumnya, cobaan merupakan penyebab kembalinya hamba kepada Rabb mereka, yaitu pada saat Dia menghendaki kebaikan terhadap mereka. Karena inilah, Allah S.W.T. berfirman:

[ وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَى أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُم بِالْبَأْسَآءِ وَالضَرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ ]

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri" (QS. Al-An'aam: 42)

Dan Allah S.W.T. berfirman:

[ وَبَلَوْنَاهُم بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ]

"Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)" (QS. Al-A'raaf: 168)

Yazid bin Maisarah rahimahullah berkata: Sesungguhnya hamba menderita sakit, sedangkan dia dalam keadaan tidak mempunyai amal kebaikan di sisi Allah S.W.T., lalu Allah S.W.T. mengingatkan sebagian kesalahannya di masa lalu, kemudian keluarlah air matanya yang sebesar kepala lalat karena takut kepada Allah S.W.T., sehingga tatkala Allah S.W.T. membangkitkannya dalam keadaan suci, atau Dia mengambilnya (mewafatkannya), maka Dia S.W.T. mengambilnya dalam keadaan suci. ('Iddatush Shabiri 155).

Tetapnya amal ibadah orang yang sakit, selama sakit menghalanginya darinya:

Banyak sekali hadits dari Rasulullah S.A.W. yang menunjukkan bahwa amal ibadah orang yang sakit akan tetap dicatat, selama sakit itu menghalanginya dari beramal, yang kalau bukan karena sakit tentu ia tetap mengamalkannya, hal ini dijelaskan oleh hadits Abu Musa rahimahullah, ia berkata: Rasulullah S.A.W. bersabda:

" إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ مِثْلُ مَاكَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا "

"Apabila seorang hamba sakit atau melakukan perjalanan (safar), niscaya ditulis untuknya seperti amalan orang yang muqim (tidak bepergian) lagi sehat." HR. al-Bukhari no. 2996.

Sesungguhnya sakit merupakan penyebab masuk surga dan selamat dari neraka:

Adapun keadaan sakit menjadi penyebab selamat dari neraka, sebagaimana yang disebutkan bahwa demam adalah bagian (jatah) orang yang beriman dari neraka, hal itu ditunjukkan oleh hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, sesungguhnya Nabi S.A.W. bersabda:

" اَلْحُمَّى حَظُّ كُلِّ مُؤْمِنٍ مِنَ النَّارِ "

"Demam adalah bagian setiap mukmin dari neraka"

Adapun sakit menjadi penyebab masuk surga, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits bahwa orang yang kehilangan penglihatannya, lalu ia bersabar, niscaya Allah S.W.T. menggantikan surga kepadanya. Demikian pula perempuan yang terkena penyakit ayan, Nabi S.W.T. mengabarkan kepadanya bahwa jika ia bersabar, maka untuknya surga.

Dalil-dalil ini, dalam persoalan sakit demam dan ayan menunjukkan bahwa keduanya menjadi penyebab masuk surga.

Berbagai macam penyakit menjadi penebus berbagai macam kesalahan dan menambah kebaikan, dan keduanya menjadi penyebab masuk surga, karena sakit itu meringankan kesalahan hamba dalam timbangan dan menambah daun timbangan kebaikan.

Ditambah lagi, sesungguhnya sakit termasuk musibah yang tidak disukai hamba, Nabi S.A.W. bersabda:

" حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ "

"Surga diliputi dengan segala yang dibenci dan neraka diliputi dengan nafsu syahwat" HR. al-Bukhari no. 6487 dan Muslim no. 2822.

Sesungguhnya sakit itu memperbaiki hati:

Al-'Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: (Hati dan ruh mengambil manfaat dengan penyakit dan penderitaan, yang tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang memiliki kehidupan, sehingga kesehatan hati dan ruh digantungkan atas penderitaan badan dan tekanannya) (Syifa`ul 'alil 524).

Beliau juga mengatakan: (Sebagaimana yang telah diketahui, sesungguhnya jika bukan karena berbagai cobaan dunia dan musibahnya, niscaya hamba mendapatkan berbagai penyakit sombong, bangga diri, dan keras hati, yang menjadi penyebab kebinasaannya, baik yang cepat (di dunia) maupun yang tertunda (di akhirat).

Maka kalau bukan karena Allah S.W.T. mengobati hamba-hamba-Nya dengan berbagai obat cobaan dan ujian, niscaya mereka akan berbuat zalim dan melampuai batas. Dan apabila Allah S.W.T. menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, Dia menuangi obat dari cobaan dan ujian menurut kadar kondisinya, dan mengosongkan dengannya dari penyakit-penyakit yang membinasakan, sehingga apabila Dia telah membersihkannya, Dia menempatkannya untuk martabat paling mulia di dunia, yaitu penghambaan, dan pahala tertinggi di akhirat, yaitu melihat-Nya dan dekat dengan-Nya. (Syaifaul Ghalil hal. 524).

Sesungguhnya sakit mengingatkan hamba terhadap nikmat kesehatan:

Terkadang seseorang akan terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang, sehingga ia melupakan bertafakkur tentang kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah S.W.T. Maka ia dicoba dengan sakit, sehingga mengenal kadar yang besar tersebut, karena sakit membuatnya tidak bisa memperoleh kepentingan agama dan dunia, karena itulah, Nabi S.A.W. bersabda:

" نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ "

"Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya: nikmat sehat dan waktu luang" (HR. al-Bukhari no.6412)

Terkadang manusia mendapat kesempatan, akan tetapi ia tidak bisa memanfaatkannya karena disibukkan oleh sakitnya. Nikmat adalah kesempatan yang tidak sempurna kecuali disertai oleh adanya kesehatan. Maka akan diperoleh rasa bersyukur terhadap kesehatan yang disebabkan oleh ingatan pada saat sakit karena besarnya kenikmatan tersebut.

Sesungguhnya sakit itu mengingatkan hamba terhadap kondisi saudara-saudaranya yang sakit:

Di saat sehat, seorang hamba terkadang mendapatkan penderitaan saudara-saudaranya yang sakit, baik penderitaan itu bersifat badaniyah, yang membuat penderita merintih, atau bersifat kejiwaan seperti rasa takut dari sakit dan akibatnya, ataupun penderitaan yang meliputi orang yang sakit dari keluarganya, lalu mereka terpengaruh karena sakitnya, terutama apabila penyakit yang diderita menyebabkannya berhenti bekerja, dan tidak ada pemasukan untuk keluarga serta anak-anaknya kecuali dari pekerjaannya saja, sehingga orang yang sakit menderita tekanan jiwa karena istri dan anak-anaknya yang mengelilingi, juga karena kurangnya pemasukan disertai penderitaan penyakit beserta dampaknya.

Demikian pula istri dan anak-anaknya, mereka menderita karena merasa kehilangan atas orang yang biasa membiayai hidupnya, maka bagaimana apabila ditambah kepadanya seluruh biaya pengobatan dan yang lainnya. Maksudnya adalah bila hamba mengalami penderitaan seperti itu dan persoalan menjadi bertumpuk-tumpuk atasnya, maka sesungguhnya hal ini akan membuatnya mengingat kondisi saudara-saudaranya yang sakit, yang penghasilannya lebih rendah darinya dan lebih lemah kondisinya serta lebih banyak anaknya, sehingga ia meratapi kondisi mereka dan hal itu dapat mendorongnya untuk membantu mereka dan anak-anak mereka dengan memberikan nafkah dan sedekah serta yang semisalnya.

Sakit membuat hamba mendapatkan teman-teman baru:

Apabila orang yang sakit terbaring di tempat tidur putih, maka sesungguhnya ia akan mengenal sesama saudara-saudaranya yang sakit, sama saja yang berada bersamanya dalam satu kamar atau dalam satu bagian, di tempat mereka shalat bersama yaitu mushalla dan saling mengenal satu sama lain. Hal ini akan membuat dia memperoleh teman-teman baru yang mendoakannya dan diapun mendoakan mereka, terkadang hubungan bisa terus berlangsung dalam waktu yang lama hingga setelah sakit, dan diantara penyebab dikabulkannya doa adalah doa orang yang sedang sakit.

Alangkah besarnya nikmat seorang hamba jika dapat memperoleh banyak teman yang sakit, lalu mereka memohon kepada Allah S.W.T. dengan berdoa untuknya dan menyebutnya dengan kebaikan, karena ia telah memberikan kebaikan kepada mereka. Siapakah dari kaum muslimin yang tidak menginginkan doa dari sesama saudaranya, terutama jika orang-orang yang berdoa itu adalah yang sangat dekat untuk dikabul doanya?

Aku memohon kepada Allah S.W.T. agar menyembuhkan kaum muslimin yang sakit, memperbaiki hati dan perbuatan mereka, sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Segala puji bagi Allah S.W.T. Rabb semesta alam, dan semoga rahmat Allah S.W.T., kesejahteraan, dan berkah-Nya selalu tercurah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad, keluarganya serta para sahabatnya sekalian.
Read More
Wednesday, 4 April 2012

Pengemis dan Pemuda Yang Ingin Bunuh Diri


Pada suatu hari, tampak seorang pemuda berdiri termangu-mangu di tepi sebuah jembatan dengan sungai yang berair deras dibawahnya. Sesekali matanya menerawang jauh. Kemudian dia menarik napas panjang. Jelas kelihatan diwajahnya, dia sedang frustasi dan putus asa.

Si pemuda berkata pada dirinya sendiri “Semua kenikmatan duniawi telah aku cicipi. Aku pernah kaya, pernah pergi ke tempa-tempat indah diseluruh dunia. Makanan lezat dan kenikmatan yang dapat dibeli oleh orang juga telah aku rasakan.”

“Tetapi sekarang, aku sungguh tidak bahagia. Keluargaku berantakkan, anakku meninggal dunia, istriku pun pergi meninggalkan aku. Lalu untuk apa lagi aku hidup didunia ini? Biar pun aku masih memiliki harta kekayaan, tetapi hatiku kosong dan menderita!”

Si pemuda tampak bersiap-siap bunuh diri, dengan cara menceburkan diri ke sungai. Tetapi disaat yang bersamaan, datang seorang pengemis berpakaian kumal menghampiri dia.

“Tuan yang baik, tolong beri saya sedikit uang untuk makan. Saya doakan semoga tuan selalu sehat dan berumur panjang..”

Sang pemuda segera mengeluarkan dompet dari sakunya, mengambil semua uang yang ada, sambil memberikan kepada si pengemis, dia berkata, “Ambillah semua uang ini.”

“Semua ini?” Tanya si pengemis tidak percaya.

“Ya, ambillah semua. Karena ditempat yang akan aku tuju, aku tidak memerlukannya.” Kata si pemuda sambil mengalihkan pandangannya kea rah sungai di bawah jembatan.

Si pengemis rupanya merasakan sikap pemuda yang agak janggal. Kemudian setelah memegang dan memandangi uang itu sejenak, dia cepeat-cepat mengembalikan uang itu.

Pengemis itu berkata, “Tidak, tidak jadi. Aku memang seorang pengemis, tetapi aku bukan seorang pengecut dan aku tidak akan mengambil uang dari seorang pengecut. Ini, bawalah uang ini bersamamu ke sungai itu.”

Lalu, si pengemis segera pergi dari situ sambil berteriak lantang, “Selamat tinggal tuan pengecut…!”

Pemuda yang ingin bunuh diri itu terpana kaget. Perasaan puas dan bahagia sejenak yang dirasakan karena bisa memberi, lenyap seketika. Dia sangat ingin si pengemis menerima pemberiannya, apalagi diakhir hidupnya, tetapi itupun tidak bisa.

Tiba-tiba dia menyadari bahwa ternyata dengan memberi kepada orang lain justru dia merasa bahagia. Ini sungguh suatu pengetahuan baru bagi pemuda itu.

Setelah itu, dia memandang ke arah sungai sekali lagi, lalu berpaling dan berjalan pergi mengejar si pengemis. Dia ingin mengucapkan terima kasih dan memberitahu bahwa dirinya tidak akan menjadi seorang pengecut. Dia berjanji didalam hati, akan kembali berjuang, untuk mendapatkan kebahagian dengan memberi kepada orang-orang yang membutuhkan.


Pembaca yang budiman

Rasanya begitu mengenaskan, mendengar orang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas. Bahkan tidak jarang, gara-gara masalah sepele, orang bisa mengambil tindakan bodoh.

Setiap manusia pasti mengalami masalah-masalah dalam kehidupannya. Akan tetapi, bagaimana pun berat dan besarnya beban hidup, kita harus berani menghadapinya.

Semua itu hanya karena satu alasan, yaitu hidup adalah tanggung jawab. Daripada berani mati secara pengecut, jauh lebih bernilai berani hidup secara ksatria.

Dan ternyata, kebahagiaan tidak hanya didapat pada saat kita menerima. Kebahagiaan bisa kita dapatkan justru saat kita memberi.

Sumber : Andrie Wongso
Read More

Sebelum Engkau Mengeluh


Hari ini, sebelum Engkau berniat untuk mengucapkan perkataan buruk
Pikirkanlah seseorang yang ditakdirkan tidak bisa berbicara

Sebelum Engkau mengeluhkan rasa makanan
Pikirkan seseorang yang tidak punya makanan sama sekali

Sebelum Engkau mengeluh tidak cukup akan sesuatu
Pikirkan seseorang yang harus mengemis di pinggir jalan

Sebelum Engkau mengeluh tentang perkara yang buruk
Pikirkan seseorang yang sekarang dalam keadaan terburuk dalam hidupnya

Sebelum Engkau mengeluh tentang suami / istri mu
Pikirkan tentang seseorang yang menangis sedih memohon pasangan hidup kepada Allah

Hari ini sebelum Engkau mengeluh tentang kehidupan
Pikirkan tentang seseorang yang telah meninggal dunia

Sebelum Engkau mengeluh tentang putra-putri Engkau
Pikirkan tentang seseorang yang ditakdirkan untuk tidak dikaruniai putra-putri

Sebelum Engkau marah karena rumah yang kotor dan tidak ada orang yang membersihkan
Pikirkan tentang orang-orang yang harus tidur di pinggir jalan

Sebelum Engkau mengeluh tentang jarak yang harus ditempuh saat mengemudi
Pikirkan tentang seseorang yang harus berjalan untuk menempuh jarak itu

Sebelum Engkau mengeluh lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Engkau
Pikirkan seorang pengangguran, seseorang yang sulit mencari pekerjaan,
dan seseorang yang menginginkan pekerjaan Engkau sekarang

Sebelum Engkau menuduh seseorang atau tidak setuju terhadap pendapatnya
Ingatlah bahwa tiada seorang pun hidup tanpa dosa dan cela

Dan kita akan menghadap dan menjawab kepada-Nya.
Read More
 
;