Aku ingin berubah, masa lalu yang kelam ingin aku tinggalkan segera. setiap detail kesalahanku dimasa lalu tak ingin aku ulangi. perkataan burukku, ucapan kasarku, perlakuan semena-menaku, sifat jelekku, penampilanku yang tidak menutup aurat, meninggalkan kewajibanku sebagai muslim, ibadah burukku, sholatku yang bolong, puasaku yang tidak pernah terbayar, dan jauhnya aku dari tuhan.
Semua keburukan itu tak ingin aku ulangi, sekarang aku berubah kearah yang lebih baik. aku benahi satu-per-satu semua keburukanku, memang tak mudah tapi ini bukan hal yang tak mungkin. aku yakini ini "keburukan bukan hal yang permanent karena fitrah semua manusia itu mempunyai kebaikan".
jika melihat semuanya dimasa laluku, aku merasa bodoh. karena aku hanya menuruti hawa nafsu-ku untuk menjadi ini itu. sekarang aku merasa malu kepada Rabb-ku, menangis karena menyesali semuanya. tapi apa yang dilakukan Rabb-ku setelah sekian lama aku lalai kepadaNya??? Rabb-ku tidak marah, justru aku dibimbingNya untuk menjadi seorang muslim yang baik.
Tapi semua tidak semulus apa yang aku fikirkan, saat berusaha menjadi baik. cibiran datang tanpa kenal lelah. "sok alim" kata yang santer terdengar saat aku mulai berubah dan terlihat asing dimata teman lamaku. aku hadapi dengan senyumku. aku tahu Rabb-ku sedang mengujiku sampai mana aku akan bertahan, dan aku tahu Rabb-ku memberi ujian sesuai dengan kemampuanku. jalan terang ini tak ingin aku sia-siakan, jalan terang ini aku ingin bersamanya selalu..
Aku tersadar, ternyata lingkungan dan teman yang akan menciptakan pencitraan diri kita. baik-buruk kita juga bisa terjadi karena teman.
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau wangi.
yaah, teman ternyata jadi faktor utama seperti apa kita nantinya. teman yang baik Berteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita.
Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya.
Jika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar.
iyaaa, teman atau sahabat yang baik dan sejati ternyata adalah mereka yang senantiasa senang memberikan kebaikan. saling mengingatkan ketika ada kesalahan, saling menasehati untuk menjadi lebih baik, saling membantu dan tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun. sekarang aku punya sahabat yang benar-benar super. terima kasih tuhan, kau anugerahkan manusia yang baik untukku sebagai teman dalam mengarungi kehidupan. bersama mereka, aku yakin aku lebih bisa meniti hidup yang penuh akan cahayaMu.