Tuesday, 10 January 2012

Yang Lalu Biarlah Berlalu


ada kisah diantara para sahabat rasulullah yang bisa kita ambil hikmahnya menjadi sarana pembelajaran diri, bahwa yang lalu biarlah berlalu. sebuah pembelajaran yang membuat kita tidak terkungkung oleh ruang dan waktu tertentu yang membuat kita tidak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. sebuah kisah yang bisa dijadikan edukasi diri guna meningkatkan kapasitas ilmu, amal, dan ibadah yang lebih baik..

Kisah ini misalnya, kisah tentang umar bin khatab yang menangis sampai jenggotnya basah tiap kali ingat dirinya saat masih berada didalam masa jahiliyahnya. salah satu perbuattan yang selalu ia sesali adalah mengubur hidup-hidup putrinya. adalagi bagaimana kisah seorang gubernur yang sering pingsan saat mengikuti kajian. lantaran dahulu ia pernah menyiksa sahabatnya dan memutilasinya. dan masih banyak lagi kisah kelam para sahabat sebelum islam masuk kedalam hati mereka..

bukan untuk membuka aib sahabat rasulullah, tapi disini ada pembelajaran dari segi waktu. ada tiga dimensi waktu yang selalu melingkupi kehidupan kita. yakni, pertama waktu sekarang. inilah waktu yang menjadi milik kita. waktu yang menjadi kunci bagi kita untuk mendulang amal semaksimal mungkin. di waktu inilah, allah menakdirkan kita untuk masih menikmati dunia. maka, mengukir amal dan ibadah terbaik serta bertaubat dari amalan buruk yang terlanjur kita lakukan adalah suatu keharusan.

Kedua, waktu kemarin. adalah waktu terjauh dari kita. karena seberapa kuat kita ingin kembali, jelas kita tak akan pernah mampu dan tidakmungkin untuk menghadirkan diri disana lagi. waktu inilah yang sering disebut "sejarah" yang kita ukir diwaktu sebelumnya. sebuah waktu yang jelas hanya meningalkan jejak rekam bagi seluruh aktifitas kehidupan kita. sebuah pelajaran yang bisa dijadikan motivasi bagi perbaikan kualitas amal kebaikan. sekaligus, sebagai sarana mengevaluasi kehiidupan masa lalu kita guna menyiapkan masa depan.

Ketiga, waktu nanti atau yang akan datang. waktu ini masih dalam kerahasiaan allah dan belum tentu akan menjadi milik kita. masih misterinya waktu yang akan datang menjadikan kita harus benar-benar berhati-hati. karenanya, kita harus memiliki slogan dalam hidup "aku sekarang sibuk dengan amalku, tak akan aku sesali dan ku ratapi waktu yang telah berlalu kecuali dengan belajar darinya dan bertaubat atas kesalahanku,besok aku tak peduli kecuali dengan menyiapkan amal untuk memperbaiki amalku yang kemarin dan sekarang" begitulah seharusnya...

Slogan tersebut tak akan mudah dimiliki, namun tetap bisa diperjuangkan. yaitu diantaranya melalui cara-cara sebagai berikut:
pertama, fondasi keimanan. diantaranya ialah iman kepada takdir. bahwa tidak ada yang terjadi kecuali atas kehendak-Nya.

kedua, bagun pilar-pilarnya dengan selalu mendirikan ibadah wajib. jangan pernah meninggalkannya. karena ada pemutiahan dari sholat satu ke sholat lain, jumat satu ke jumat lain, idul fitri satu ke idul fitri lain.

ketiga, perkuat dengan tembok amal shaleh dalam keseluruhan aspek. lakukan dengan ikhlas dan berdoa : allahumma inni audzubika minal hammi wal hazn, wa audzubika minal ajzi wal kasl, wa audzubika min gholabatiddaini wa kohrijaal, yang dilakukan secara istiqomah tiap pagi dan sore. (artinya, ya allah aku berlindung dari sesak dada dan gelisah. dan aku berlindung padaMu dari kelemahan dan kemalasan. aku berlindung padaMu dari sifat pengecut dan kikir dan aku berlindung padaMu dari dilingkupinya utang dan dominasi manusia). semoga bermanfaat untuk pembaca :)
 
;