Wednesday, 18 January 2012

Kebahagiaan Itu Milik Kita


Dalam sebuah kesempatan steven covey (penulis buku seven habbit), mengankat sebuah gelas air dan bertanya kepada siswanya, "seberapa berat segelas air ini??" para siswa menjawab antara 200-400 gram. mendengar jawaban itu kemudia steven covey berkata "ini bukan masalah berat absolutenya, tapi tergantung berapa lama kita memengangnya. jika saya mengangkat selama 1menit, tidak ada masalah. jika saya mengangkatnya selama 1jam, lengan kanan saya akan sakit. jika saya mengangkatnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus membawa saya ke rumah sakit terdekat" hahahaha...

"Berat sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memengangnya, maka bebanya akan semakin berat. jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. beban itu akan meningkat beratnya. apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi" lanjut steve covey...

Masing-masing orang memiliki kualitas dan kuantitas masalah yang berbeda, berikut bentuk penyikapannya. ada orang mendapatkan masalah ringan, tapi dirasakan begitu pelik dan berat sehingga merasa stres dan sedih berkepanjangan. namun, ada yang sebaliknya, mendapatkan masalah yang begitu berat tapi santai dalam menyikapinya. dia tetap bisa tersenyum bahagia setiap saat. baginya, masalah adalah cara terbaik untuk membuatnya tetap hidup. dan paparan steve covey diatas adalah pentingnya istirahat sejenak dalam menghadapi masalah. dibutuhkan jeda sejenak, mengistirahatkan pikiran dan hati dari berbagai keruwetan masalah.

Fokuslah pada kebahagiaan, yakini juga bahwa apa yang akan kita wujudkan didepan adalah seseuatu yang mungkin dan nikmati semua prosesnya. kehidupan bisa terasa begitu sulit dan juga bisa terasa mudah. perbedaannya pada cara kita melihat apa yang sedang terjadi. jika setiap orang memahami, bahwa segala sesuatu membutuhkan proses, maka tidak akan kaget apalagi stress jika proses untuk menggapai kebahagiaan itu ternyata panjang, berliku dan penuh rintangan.

Seberat apapun proses yang harus dijalani, jika fokus pada apa yang menjadi target dan keinginan (kebahagiaan), maka berbagai kesulitan yang menghadangjustru semakin menambahnya yakin untuk mengapai kebahagiaan tersebut. proses yang berat pasti akan menghadirkan keletihan fisik dan fikiran. bagi seorang muslim, harusnya tetap membawanya bahagia. karena kita yakin, bahwa setiap jengkal langkah atau setiap tetes peluuh tidak ada yang sia-sia disisiNya. iyaa, kebahagiaan bukan hanya sebuah angan-angan karena sebenarnya kebahagian itu milik kita semua.
 
;