Cerita yang menarik, ketika saya melihat serial televisi yang backgroundnya religius. Karena saya bukan penyimak serius jadi saya hanya tau sepotong-sepotong tentang cerita ini, tapi insya allah ada nilai agama yang luar biasa didalamnya. Bahkan saya bergetar saat melihat serial ini,
Sebut saja namanya arul, seorang muslim yang sudah berumah tangga, mempunyai satu istri dan empat orang anak. Tidak mempunyai pekerjaan tetap, rumahnya sangat usang, bertembokkan rautan bambu, hanya ada satu kamar dirumahnya tanpa ada ruang tamu, dan saat tidurpun arul rela tidur didepan rumahnya diatas kursi sederhana yang ia buat sendiri.
Karena tidak mempunyai pekerjaan tetap, arul hanya berlaku sebagai buruh setiap hari itupun kalau ia dibutuhkan. Bila ia berusaha dan tidak mendapatkan pekerjaan hebatnya dia selalu yakin, allah tidak akan pernah membiarkannya mati kelaparan. Ia tidak memanfaatkan kemiskinannya itu untuk meletakkan tanggannya dibawah, dia tidak pernah mengharap pemberian kecuali jika memang sedang mendapat rezki dari allah.
Istrinya adalah wanita yang luar biasa, saat si arul ini mengeluh karena jalan hidupnya tidak pernah bisa berubah meskipun ia telah berusaha keras, istrinya inilah yang selalu menyabarkannya, memberi semangat baru, meyakinkan bahwa allah selalu ada untuk keluarga mereka. Sifatnya yang rendah hati, lemah lembut, sopan dan penyabar ini membuat istri arul nampak sekali seperti wanita sholehah. Sempurna bila saya menilainyaa.... hheehheeee
Ternyata hidup memang seperti roda yang berputar, meminjam modal dan mendirikan warung makan, keluarga arul ini berubah drastis, (melihatnya jadi terharu) perlahan kehidupan arul berubah sedikit demi sedikit dan sampai arul menjadi orang terkaya dikampungnya. Rumah mewah lengkap dengan isinya sekarang sudah dipunyai si arul.
Hebatnya arul yang kaya ini tetap mempunyai jiwa yang miskin, bukan jiwa miskin yang negatif tapi dia tetap memiliki kerendahan hati yang ada saat dia miskin, tidak pernah menyombongkan hartanya karena dia tetap yakin bahwa roda masi bisa berputar lagi, satu adegan yang saya menurut saya sangat elok:
saat itu arul dan teman seperjuangannya hendak makan besar. Hidangan mewahpun disiapkan oleh istrinya, taukah anda apa yang dilakukan oleh arul setiap kali ia hendak makan besar dirumahnya??? Arul mengajak temannya itu untuk mengunjungi rumah-rumah tetangganya, untuk memastikan saat arul dan keluarganya kenyang saat makan tidak ada satupun dari tetangganya yang kelaparan pada hari itu juga.
Rasulullah bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur malam dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan.” (HR Thabrani dan Hakim)
Arul mencoba mengintari kampungnya dan berusaha menyakinkan diri bahwa semua tetangganya dalam keadaan sejahtera. Bila ia menemukan ada tetangganya yang tidak mempunyai makan, maka bersegeralah ia membagi makanan yang ia punya.
Intinya dalam kemuliaan hati arul ini, ia hanya menginginkan tidak ada orang miskin yang menderita seperti saat ia miskin. Karena arul berfikiran orang miskin diciptakan oleh dua kemungkinan 1. Malas dan 2. Ketamakan para pencari harta. Arul tidak ingin menjadi manusia yang tamak, arul ingin bersifat adil kepada apa yang dititipkan allah kepadanya.
memang ini hanya sebuah cerita disebuah serial televisi. tapi kita bisa menirunya bukan,tidak ada hal yang mustahil bila allah sudah berkehendak. yeeeyy !!
SUBHANALLAH,.....