Saturday, 10 September 2011

Puasa Syawal

apa kabar kitab kecilku??? kitab yang selalu aku baca, kitab yang selalu menuntunku untuk berbuat baik atas kehendak allah, kitab yang setia menemani perjalanan hidupku. malu rasanya, engkau jarang aku baca wahai kitab kecilku, hanya tergeletek disudut kamar, aku lihat tapi tidak aku sentuh. aku lebih sering mementingkan kepentingan jahiliyahku sekarang, waktuku banyak terbuang diluar sana tanpamu.


jujur kitab kecilku, aku rindu membacamu, rindu akan ilmu yang akan engkau sampaikan kedalam otakku, rindu bau kertasmu yang sangat khas, rindu akan mengoreskan tulisan disela-sela bacaanmu, rindu menjadi orang yang banyak tau tentangmu dan menghafalkanmu.


setelah ramadhan ini aku baru sadar, membelimu bukanlah hal yang bermanfaat jikalau aku enggan membaca apa yang ada dalam lembaran ilmu-ilmu-mu itu. ternyata engkau bukan makhluk hidup yang bisa menegurku, menyuruhku untuk membaca, memaksa aku untuk selalu melihat setiap hari. sedikit berandai-andai, mungkin jikau kau bisa mengirimkan sms, entah sehari berapa banyak sms yang akan kau kirim kepadaku untuk sekedar menegur, agar aku tersadar betapa sibuknya aku sehingga melupakanmu.


kitab kecilku, minhajul muslim, hari ini engkau bisa menegurku, dan memberikan ilmu untuk disebarkan didunia maya. halaman 415, cetakan darul falah. amalan mulia setelah ramadhan usai, amalan utama pada buulan syawal, amalan luar biasa yang selalu dilakukan oleh rasulullah SAW.

Puasa Syawal, puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah menyatakan makruh. Namun pendapat mereka ini lemah karena bertentangan dengan hadits yang tegas ini. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56)

Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun PenuhDari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)Orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Puasa ramadhan adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa syawal adalah enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan 2 bulan. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal akan mendapatkan puasa seperti setahun penuh. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Sholihin, 3/465).

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat ini bagi umat Islam.Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan dan Dilakukan di Awal Ramadhan Syawal?Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/56 mengatakan, “Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.” Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa syawal.

terima kasih kitab kecil, semoga ilmu ini bermanfaat untuk semua pembaca yang budiman :)
 
;